Home Kesehatan BKKBN: Ini 5 Aspek Utama Pembangunan Kependudukan di Aceh

BKKBN: Ini 5 Aspek Utama Pembangunan Kependudukan di Aceh

Banda Aceh, Gatra.com - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh menggelar Seminar Kependudukan dalam Rangka Momentum Hari Kependudukan Dunia dan Sosialisasi Program Pengendalian Pendudukan Bersama Mitra Kerja di Provinsi Aceh pada Senin (5/8/2019) di Banda Aceh. 
 
Kegiatan yang diikuti 80 peserta dari 23 kabupaten/kota dan mitra kerja BKKBN ini dibuka oleh Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Sahidal Kastri. Sebagai narasumberi  Kepala BPS Aceh, Wahyudin dan Ketua Koalisi Kependudukan Aceh, Saiful Mahdi.
 
Sahidal Kastri menyampaikan,Indonesia, khususnya Aceh sangat mementingkan implementasi program aksi International Conference on Population and Development (ICPD) atau yang dikenal dengan Konferensi Kependudukan Dunia di Kairo. 
 
Dalam penataan dinamika kependudukan, jelas dia, Pemerintah Indonesia telah berinisiatif menyusun Rencana induk Pembangunan Kependudukan pada tingkat nasional maupun daerah. 
 
"Artinya, yang diintegrasikan program pembangunan kependudukan dari lima aspek utama, yaitu pengendalian kuantitas, kualitas, mobilitas, pembangunan keluarga, serta penguatan database kependudukan, secara lintas sektor," sebut Sahidal.
 
Sementara komitmen atau inisiatif yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia melalui BKKBN, kata Sahidal, terkait implementasi komitmen ICPD Kairo ini secara umum terbagi menjadi empat hal mendasar. 
 
Ia menyebutkan, pertama, terpenuhinya layanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas, mudah diakses, dan terjangkau, khususnya bagi wanita menikah usia subur, kedua, menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi melalui upaya promotif dan preventif.
 
Ketiga, penghapusan kekerasan terhadap perempuan melalui penyediaan pusat layanan terpadu bagi korban kekerasan, serta memberikan bantuan hukum oleh kementerian terkait, dan terakhir, pertumbuhan anak-anak dan remaja yang sehat untuk mengoptimalisasikan bonus demografi, serta investasi pada pemuda, untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.
474