Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (MenkoPolhukam) Wiranto terkejut mendengar wafatnya Presiden Republik Indonesia ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie. "Iya, ini hoaks atau benar ini?" tanya Wiranto saat diminta tanggapan wartawan di kantornya, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (11/9).

Setelah dijelaskan kabar tersebut adalah benar, Wiranto mengaku merasa kehilangan atas wafatnya tokoh bangsa yang memiliki kontribusi sangat besar dalam pengembangam bidang riset dan teknologi di Indonesia.

Ia menceritakan, Presiden RI ke-2 Soeharto rela menjemput Habibie yang kala itu masih menjadi mahasiswa di Jerman untuk memberikan sumbangsih kemajuan teknologi. "Beliau inilah saya kira merupakan pelopor dari kemajuan teknologi di Indonesia. Sampai klimaksnya beliau bisa mampu mendirikan industri pesawat terbang," tuturnya.

Wiranto menghormati Habibie yang menurutnya menjadi tokoh yang mendorong kemajuan teknologi dirgantara di Indonesia. Menurutnya generasi milenial patut mencontoh kegigihan beliau dalam dedikasinya untuk bangsa dan negara.

"Saya kira banyak hal yang bisa menjadi suri tauladan dan kita patut ya untuk mempelahari betul apa yang telah beliau lakukan untuk teman-teman generasi muda bisa mencontoh terutama kegigihan beliau untuk membaktikan diri kepada bangsa ini," pungkasnya.

Sebagai informasi, dikabarkan Presiden ketiga Republik Indonesia BJ Habibie meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta, Rabu pukul 18.05 WIB, hal tersebut disampaikan oleh putra kedua Habibie Thareq Kemal Habibie. Tim dokter kepresidenan menurut Thareq sudah bekerja dengan baik selama Habibie dirawat.