Home Olahraga Terkendala Voter, Kongres PSSI Sungaipenuh Deadlock

Terkendala Voter, Kongres PSSI Sungaipenuh Deadlock

Sungaipenuh, Gatra.com – Kongres PSSI Sungaipenuh, yang digelar pada Minggu (27/10) kemarin di Aula Hotel Arafah, Sungaipenuh, Jambi gagal mencapai kesepakatan. Dua calon Ketua PSSI, masing-masing dari kubu perubahan menjagokan DR. Alvia Santoni, sedangkan kubu lainnya memasang calon Lendra Wijaya.

Perwakilan Asprov PSSI Jambi, Taufik saat dikonfirmasi mengakui gagalnya kongres PSSI Sungaipenuh tersebut. “Gagal, padahal semua tahapan sudah dilaksanakan. Saya kira setelah datang ke Sungaipenuh tinggal pemilihan saja tapi ternyata tidak,” katanya kepada Gatra.com, Senin (28/10).

Menurutnya, gagalnya kongres ini karena voter yang tidak jelas. Ada klub yang selama ini merasa aktif tapi tidak dilibatkan dalam pemilihan. “Ada juga klub yang membawa mandat ganda. Kalau yang terdaftar sebagai voter ada 12 klub,” ujar Taufik.

Dia mengatakan hingga saat ini belum ada kepastian kapan kongres lanjutan akan dilaksanakan. Dia berharap persoalan ini segera diselesaikan mengingat sebentar lagi pelaksanaan Pra Porprov segera bergulir. “Jangan sampai kejadiannya sama saat Gubernur Cup lalu, Kota Sungaipenuh tidak mengirim utusan,” ucap Taufik.

Informasi lain yang didapat, kegagalan kongres ini berawal dari adanya surat mandat ganda PS Desa Baru Debai, Kecamatan Tanah Kampung. Mandat pertama ditandatangani oleh Ketua Karang Taruna. Sedangkan, mandat kedua ditandatangani oleh pjs Kepala Desa.

Sebelum acara kongres dibuka, ada upaya mempertemukan kedua pemegang mandat di meja rapat. Kedua pemegang mandat bersitegang.

"Yang sah adalah mandat dari karang taruna. Yang melakukan pembinaan bola selama ini adalah karang taruna. Mandat pjs Kades itu baru, baru beberapa bulan ini. Tadi ada lobi supaya PS Debai abstain," kata pemegang mandat karang taruna yang mendukung Alvia Santoni. Sedangkan, mandat dari pjs Kades adalah pendukung Lendra Wijaya.

Protes juga muncul dari PS Cahaya Muda yang tidak dimasukkan sebagai voter. "Kita sangat menyayangkan Cahaya Muda tidak dimasukkan kedalam voter. Padahal Cahaya Muda adalah klub sepakbola yang aktif dan pernah tingkat Kota Sungaipenuh," kata utusan PS Cahaya Muda Heldi Efendi.

Karena tidak mencapai kesepakatan sebelum dibukanya pleno, Alvia Santoni dan Lendra Wijaya akhirnya difasilitasi oleh panitia untuk merembuk. Namun, sebelum rembuk juga telah bersitegang sehingga tidak membuahkan hasil. Alhasil, pelaksanaan kongres gagal.

835