Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sedang mendorong pemunculan insan perfilman Indonesia yang bersertifikat kompetensi. Kepala Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) Kemendikbud, Maman Wijaya mengatakan, saat ini baru ada 20 insan perfilman yang memiliki sertifikat kompetensi.

"Saat ini sudah ada 20 orang yang sudah dinyatakan berkompeten. Memang sedikit, baru 20 orang. Ini kan juga karena sertifikasi ini baru dilakukan untuk pertama kali," ujar Maman saat ditemui di Hotel Margo, Depok, Jumat (8/11).

Meski masih sedikit, Maman mengatakan, ke depannya Kemendikbud tengah merancang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) di bidang perfilman. Nantinya, akan ada jenjang kualifikasi kompetensi perfilman dengan KKNI sebagai acuannya. Maman juga mengatakan, akan ada jenjang yang dilevelkan sesuai dengan bidang keahliannya.

"Jadi jenjang satu hingga tiga itu masuk dalam kelompok operator. Sedangkan, empat sampai enam itu masuk dalan teknis atau analis. Selanjutnya jenjang tujuh sampai sembilan itu jenjang jabatan ahli," Kata Maman seperti

Rancangan KKNI ini juga upaya Kemendikbud menciptakan tenaga operator dan teknisi melalui pendidikan film di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau di tingkat pendidikan Diploma 3 (D3). Hal ini semakin mendesak karena persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah semakin dekat.

"Kalau dari statistik saja kita masih kurang, permintaan di industri itu banyak utamanya di teknisi dan operator. Sedangkan menyambut MEA, nantinya mereka bukan hanya dilihat dari kemampuannya saja, tetapi harus ada jaminan berupa sertifikat sebagai jaminan kualitas mereka," pungkasnya.