Home Hukum WNI Disandera, Menlu: Sudah Ada Pembicaraan dengan Filipina

WNI Disandera, Menlu: Sudah Ada Pembicaraan dengan Filipina

Jakarta, Gatra.com - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan, Presiden Jokowi telah melakukan pembicaraan dengan pemerintah Filipina terkait pembebasan tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf di perairan Filipina Selatan. 

Presiden melakukan negosiasi saat menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Republic of Korea (RoK) Summit.

"Jadi kemarin saya berkesempatan pada saat KTT Asean ROK, saya bertemu dengan menteri pertahanan Filipina. Presiden melakukan pembicaraan dengan presiden Filipina, Duterte," kata Retno di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (27/11).

Mengenai kelanjutan kabar penyanderaan sejak 20 November 2019 yang dianggap belum terlihat, Retno mengaku akan kembali mengingatkan pemerintah Filipina.

"Kita memohon, meminta bantuan otoritas Filipina untuk dapat mengintensifkan upaya membebaskan tiga WNI dengan selamat dan ini direspon baik oleh mereka," kata Retno.

Retno mengharapkan kerjasama yang baik dengan Filipina, sebagai upaya pembebasan ketiganya. 
Sebelumnya, tiga WNI yang disandera masing-masing Samiun Maneu, 27, Maharudin Lunani, 48, dan Muhammad Farhan, 27.

Mereka diculik kelompok Abu Sayyaf saat melintas di perairan Sabah, Malaysia. Mereka dibawa paksa ke gugusan Kepulauan Tawi-Tawi di Filipina bagian selatan dan ke markas kelompok Abu Sayyaf di Jolo.

Kelompok ini siap membebaskan ketiga WNI tersebut, namun meminta uang tebusan sebesar 30 juta Peso atau setara dengan Rp8,3 miliar.

52