Home Milenial Efek Nadiem, Daftar Siswa Madrasah Di Semarang Pakai GoPay

Efek Nadiem, Daftar Siswa Madrasah Di Semarang Pakai GoPay

Semarang, Gatra.com - Semenjak Nadiem Makarim dilantik jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang baru, transformasi serba online menjamur, tak terkecuali di kalangan lembaga pendidikan.

Salah satunya di Kota Semarang, adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftakhul Akhlaqiyah di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, mengaplikasikan sistem pembayaran online menggunakan dompet digital GoPay saat penerimaan peserta didik baru per 1 Desember 2019, kemarin.

"Jadi daftar dan pembayaran bisa dilakukan dimana saja, di rumah bisa, tanpa harus datang ke sekolah," kata Miftahul Arief, Kepala Sekolah MI Miftakhul Akhlaqiyah Ngaliyan Semarang, Senin (2/12).

Dia menyatakan, sudah saatnya lembaga pendidikan termasuk sekolahnya harus menyesuaikan era teknologi kekinian. Diharapkan bisa lebih memudahkan orang tua dan siswa dalam urusan administrasi tanpa ribet dan transparan.

"Sekarang jamannya instan, ojek saja bisa bayar online, dunia pendidikan juga bisa," katanya.

Pertimbangan lain mengaplikasikan dompet digital, kata Miftahul, banyak orang tua siswa yang sibuk dengan rutinitas kerja. Apalagi MI Ngalian berada di perkotaan, rata-rata segmen orang tua siswa adalah pekerja. Maka, solusi pembayaran online menjadi alternatifnya.

"Kadang ada orang tua siswa tidak sempat datang ke Madrasah atau tidak membawa uang cukup, harus bolak-balik kembali, pembayaran online menjadi solusinya," jelasnya.

Pembayaran online juga tak terbatas pada GoPay, dompet digital lainnya bisa dimanfaatkan seperti OVO, Linkaja dan Dana, bisa juga pembayaran dengan transfer bank.

"Biaya pendaftaran itu bukan beban untuk mendaftar tapi sebagai pengganti konsumsi dan alat tes saat skrining siswa nantinya," jelasnya.

Dalam pendaftaran calon siswa akan dihadapkan pada aplikasi google form, dan bisa diunduh untuk formulir pendaftaran sekaligus meng-upload kembali untuk pengembalian berkasnya.

"Ini efektif, hari pertama sudah ada sekitar enam siswa dari 56 siswa baru yang dibutuhkan," katanya.

2257