Home Gaya Hidup Kupas Sastra, Karya Wisran Hadi Respons Tradisi yang Beku

Kupas Sastra, Karya Wisran Hadi Respons Tradisi yang Beku

Padang, Gatra.com - Beberapa karya Wisran Hadi menarik diperbincangkan, terutama tentang Minangkabau. Menurut Guru Besar Sastra, Hasanuddin WS, kendati banyaknya karya Wisran Hadi yang pedas terhadap Minangkabau, tetapi karyanya erat dengan tradisi kolektif. Melalui kritik itu, ia mencoba mengenalkan tradisi yang mulai luntur. 

"Dengan kritik dalam karyanya, Wisran Hadi bukan berarti menolak tradisinya, melainkan sedang merespon bagian tradisi yang dianggapnya mulai memudar," kata dosen UNP kepada Gatra.com, Senin (2/12) di Padang, Sumatra Barat.

Kemudian, penggiat literasi, Yusrizal KW selaku pembicara ikut menjelaskan, Wisran Hadi merupakan orang yang kerap gelisah dan memelihara sikap kritis. Kegelisahan tersebut menjadi energi bagi Wisran Hadi untuk menghasilkan karya-karya bermutu yang mencerahkan.

Pernyataan itu ditambahkan satu-satunya anak Wisran Hadi, Ikhwan Arief. Ia mengakui, Wisran Hadi sangat fokus terhadap dunia pendidikan, terutama dalam menulis karya. Ayahnya selalu mendahului penelitian dan penyelidikan terhadap berbagai persoalan hidup.

Sebelumnya, Dekan FBS UNP, Ermanto mengapresiasi panitia Festival Bumi 2019 yang telah mengenang nama besar seorang budayawan dan sastrawan Wisran Hadi dari Sumbar. Apalagi, selaku sastrawan, Wisran Hadi juga fokus pada dunia pendidikan.

"Ayah dari Wisran Hadi juga mantan rektor di salah satu universitas di Sumbar. Jadi, memang betul Wisran Hadi dalam menulis selalu dilakukan penelitian dan penyelidikan terhadap persoalan kehidupan,"ujarnya. 

325