Home Politik Pengamat Nilai Ledakan di Monas Bukan Sekadar Granat Asap

Pengamat Nilai Ledakan di Monas Bukan Sekadar Granat Asap

Jakarta, Gatra.com - Pengamat militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie menilai ledakan yang terjadi di kawasan Monas, Jakarta Pusat bukan sekadar granat asap seperti yang disampaikan pihak kepolisian. Hal ini disampaikan setelah Connie mengamati luka di tubuh anggota TNI yang menjadi korban. 

Awalnya, Connie menjelaskan, granat memiliki tiga tingkatan ledakan yang berbeda. Pertama, granat asap dan air mata yang tak menimbulkan efek ledakan berupa luka pada korban. Kedua, granat offensive, yang ledakannya bisa melukai tubuh korban. Ketiga, granat yang mematikan. Connie berpendapat, granat yang meledak itu adalah granat di tingkat dua atau granat offensive.

"Melihat kondisi korban, itu granat tingkat dua. Kalau [granat] asap sama air mata enggak nimbulin luka, cuma sesak napas sama air mata," kata Connie saat dihubungi Gatra.com, Selasa (3/12).

Ketika ditanya mengenai prediksi sumber bungkusan granat, Connie enggan berspekulasi. Ia hanya mencurigai granat itu dibeli dari pasar gelap. Menurutnya, Polri dan TNI harus fokus mengawasi pergerakan pasar gelap senjata dan bahan peledak.

"Jadi yang masuk ke bahan ledak dan senjata itu harus diawasi, karena Indonesia, Asia Tenggara ini terkenal dengan jalur untuk senjata-senjata gelap," tandasnya.

Sebagai informasi, korban adalah Serka Fajar yang diduga memegang granat asap, mengalami luka cukup berat di tangan kiri dan bagian dada ke leher. Sementara itu, Praka Gunawan mengalami luka ringan di bagian paha akibat percikan ledakan tersebut.

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono meminta masyarakat tidak khawatir dengan kejadian tersebut. Ia memastikan keamanan di sekitar Monas dijaga TNI dan Polri.

"Saya imbau jangan kawatir. Saya dengan pangdam amankan jangan khawatir," kata Gatot saat konferensi di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (3/12). 

246