Home Ekonomi Akhir 2019 Minus, Mentan : Stok Beras Aman Hingga Panen Raya

Akhir 2019 Minus, Mentan : Stok Beras Aman Hingga Panen Raya

Jakarta, Gatra.com - Menteri Petanian Syahrul Yasin Limpo mengakui neraca beras mengalami defisit pada November dan Desember ini karena tingkat konsumsi lebih tinggi dibandingkan produksi. Namun, ia menjamin stok masih beras masih cukup lantaran cadangan beras saat ini mencapai 4,78 juta ton. Di sisi lain, Syahrul mengatakan, konsumsi beras per bulan sebesar 2,80 juta ton.

"Mulai Januari kita sudah overstock, lebih banyak panen daripada makan. Puncaknya [pada] bulan maret, kita punya stok 4 juta ton," tuturnya kepada awak media di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Bogor, Kamis (5/12).

Oleh karena itu, pihaknya memerintahkan Bulog untuk segera mengeluarkan stok beras yang kini sebanyak 2,10 juta ton.

"Sekarang ini, justru stok yang ada di sana keluar karena akan panen di Februari-Maret [dengan jumlah] yang lebih besar. Nanti kalau enggak [dilakukan], harga [beras] drop lagi," ujar Direktur Utama Bulog Budi Waseso pada Selasa (3/12) lalu.

Selain itu, Syahrul mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo untuk melakukan ekspor, termasuk beras. Tidak hanya pemerintah dan BUMN, dirinya membuka kesempatan bagi swasta untuk terlibat dalam eksportasi beras.

"Dalam pikiran saya, semua negara akan dijajaki dulu. Yang jelas, kita harus bisa bersaing dengan beras yang ada dari negara lain. Walaupun sampai sejauh ini belum ada komunikasi yang lebih teknis dengan negara tujuan ekspor. Saya mohon waktu," katanya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor beras Indonesia baru sebesar 3.112,85 ton pada tahun 2018. Di tahun yang sama, ekspor beras ketan hanya sebesar 97,51 ton.

206