New York, Gatra.com - Indeks utama Wall Street kembali menguat selama empat sesi berturut-turut dalam penutupan perdagangan Kamis (6/2). Bahkan, saham AS itu berhasil mencapai rekor barunya, di tengah gempuran virus corona di Cina.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 88,92 poin, atau 0,3 persen, menjadi 29.379,77. S&P 500 memperoleh tambahan 11,09 poin, atau 0,33 persen, menjadi 3,345,78. Sedangkan untuk indeks Nasdaq Composite juga berhasil menambahkan 63,47 poin, atau 0,67 persen, menjadi 9.572,15.

Para ekonom mengatakan, melonjaknya harga saham terjadi karena Cina mengumumkan akan melakukan pemotongan tarif terhadap produk-produk AS, lantaran telah ditandatanganinya perjanjian dagang Fase I oleh Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Cina Xi Jinping.

Begitu juga dengan pemangkasan suku bunga acuan atau 7 days repo rates oleh Bank Sentral Cina, yang ditujukan untuk meningkatkan likuiditas perbankan, di tengah merebaknya virus corona di negara itu.

Selain itu, yang menambah optimisme pasar modal AS adalah turunnya jumlah pengangguran AS, ke level terendahnya, sejak sembilan bulan lalu.

Satu hal utama yang semua orang telah dengarkan dan tonton serta lihat bagaimana hal itu menggerakkan pasar adalah virus korona, kata ekonom senior di Meridian Equity Partners di New York, Jonathan Corpina, seperti dilansir Reuters, Kamis (6/2). "Berita utama agak netral akhir-akhir ini, dan itu telah diterima pasar," imbuh dia.