Home Internasional Dihantui Wabah Corona, Iran Bebaskan 85.000 Tahanan

Dihantui Wabah Corona, Iran Bebaskan 85.000 Tahanan

Teheran, Gatra.com - Iran membebaskan 85.000 tahanan untuk sementara waktu karena ketakutan akan virus corona. Iran telah mengeluarkan peringatan paling mengerikan tentang coronavirus, dengan menyatakan 'jutaan' bisa mati di Republik Islam jika publik terus mengabaikan pedoman kesehatan. Demikian dailymail.co.uk, 17 Maret 2020.

Seorang jurnalis televisi pemerintah yang juga seorang dokter memberikan peringatan itu setelah umat Syiah masuk ke halaman dua tempat pemujaan utama yang baru saja ditutup karena kekhawatiran akan virus itu. Negara itu mengatakan 17/3,  pihaknya untuk sementara membebaskan sekitar 85.000 tahanan termasuk tahanan politik dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Itu terjadi ketika kematian di Republik Islam Iran melonjak sebesar 135 - naik 13 persen. Menambah jumlah kematian menjadi 988 di tengah 16.169 infeksi. Itu disampaikan juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour, yang memberikan angka itu pada konferensi pers yang disiarkan televisi.

Iran menutup empat situs ziarah utama Syiah di seluruh republik Islam itu kemarin, sejalan dengan langkah-langkah untuk menghentikan coronavirus. Juru bicara pengadilan Gholamhossein Esmaili mengatakan setengah dari tahanan yang dibebaskan di tengah coronavirus adalah 'tahanan terkait keamanan'. "Juga di penjara kami telah mengambil tindakan pencegahan untuk menghadapi wabah itu," kata jurubicara itu.

PBB telah memperingatkan bahwa para tahanan telah terinfeksi di penjara Iran yang penuh sesak dan penuh penyakit, dan menyerukan agar semua tahanan politik dibebaskan. Juru bicara kehakiman tidak merinci kapan mereka yang dibebaskan harus kembali ke penjara.

Wabah COVID-19 Iran adalah salah satu yang terburuk di luar China. Rezim telah banyak dikritik karena penanganan wabahnya, termasuk keengganannya untuk menutup situs ziarah suci. Sebagian besar kasus di Timur Tengah telah dikaitkan dengan Iran, dengan banyak negara menutup perjalanan.

Javaid Rehman, pelapor khusus PBB tentang hak asasi manusia di Iran, mendesak Teheran awal bulan ini untuk membebaskan semua tahanan politiknya. Iran telah mengumumkan pembebasan 70.000 tahanan, tetapi Rehman mengatakan hanya mereka yang dikenai hukuman kurang dari lima tahun yang dibebaskan.

"Tahanan politik dan lainnya dituntut dengan hukuman yang lebih berat terkait dengan partisipasi mereka dalam pawai protes tetap di penjara," katanya.

183