Home Ekonomi Wamendes: Desa Harus Menjadi Penggerak Pertanian Organik

Wamendes: Desa Harus Menjadi Penggerak Pertanian Organik

Bogor, Gatra.com - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi, mengatakan, desa harus menjadi penggerak utama bisnis pertanian organik.

Pasalnya, lanjut Budi Arie saat mengunjungi lahan pertanian organik Boja Farm, Bogor, Jawa Barat, Kamis (19/9), komoditas pertanian organik merupakan bisnis masa depan.

"Cara berfikir dalam bercocok tanam harus mengarah pada kebutuhan pasar, tidak hanya untuk kebutuhan pribadi petani. Pertanian organik adalah bisnis masa depan," katanya.

Wamendes yakin tidak terlalu sulit mendapatkan akses pembiayaan produksi bahan pangan organik berikut pasarnya. "Saya hadir bersama Wadirut BNI karena sebagai bank pemerintah punya komitmen dan tugaa untuk menyalurkan KUR dengan bunga 6% per tahun," ujarnya.

Budi Arie menyampaikan keterangan tersebut karena pasar hasil pertanian organik didominasi di perkotaan, terutama kalangan masyarakat menengah ke atas. Bahkan, contohnya Boja Farm, sudah mengekspor hasil pertanian organik.

Menurut Budi, pertumbuhan produksi pertanian organik hampir 12 hingga 16 persen per tahun dari total produksi pertanian dunia. Peningkatan ini terjadi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

"Dengan kerja keras dan strategi yang jelas, masyarakat desa dan BumDes [Badan Usaha Milik Desa] bisa mewujudkan pertanian organik," katanya.

Wamendes Budi Arie menyatakan, akademisi dan peneliti di Indonesia mesti mengadakan riset yang mendalam untuk memproduksi bio pestisida. Pupuk tersebut sangat dibutuhkan dalam menunjang pertanian organik.

Faktor penunjang lainnya, dan ini adalah utama, adalah keterlibatan kaum muda di desa. Budi Arie prihatin, sebab baru 3,5% pemuda yang ingin bekerja di sektor pertanian. Padahal, pemuda adalah penggerak di semua bidang, termasuk pertanian.

"Orang tua harus digantikan oleh yang muda. Regenerasi petani muda menjadi penting. Dan ingat, jadi petani itu keren!" ujarnya.

Penyediaan bahan pangan nasional sudah saatnya naik kelas dalam kualitas. Indonesia mesti bekerja keras untuk menyediakan pasokan yang dibutuhkan di masa depan, seperti bahan pangan organik.

Budi Arie menjelaskan, masyarakat tidak hanya butuh kenyang atau terpenuhi kebutuhan pangannya. Di sisi lain, bahan pangan masyarakat juga harus membawa dampak langsung pada kesehatan.

300