Home Hukum Rusuh Malioboro, Provokator Medsos & Terbakarnya Kafe Diusut

Rusuh Malioboro, Provokator Medsos & Terbakarnya Kafe Diusut

Yogyakarta, Gatra.com - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Yogyakarta AKP Riko Sanjaya menyatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab terbakarnya kafe Legian di Malioboro saat demo Omnibus Law, Kamis (8/10). Provokator rusuh di media sosial juga tengah dilacak.

Riko mengatakan, polisi menangkap 95 orang usai kerusuhan di Malioboro. Mereka terdiri dari 36 mahasiswa, 32 pelajar, 16 wiraswasta, dan 11 pengangguran.

"Mereka kami amankan di lima titik berbeda Kamis sore. Empat orang kami kenakan status tersangka perusakan dan percobaan pembakaran pos polisi (di Jalan) Abu Bakar Ali," kata Riko dalam jumpa pers di Markas Polresta Yogyakarta, Jumat (9/10) petang.

Dua remaja usia 16 tahun dikenai pasal perusakan, yaitu IM dan SB. Adapun LA (16) dan CF (19) dikenai pasal percobaan pembakaran. IM merupakan warga Kabupaten Bantul dan tiga pemuda dari Kota Yogyakarta.

Kepolisian menyita barang bukti, seperti botol air mineral untuk tempat bensin, besi sebagai alat perusak pos polisi, batu-batu, korek api, dan ban bekas di sekitar gedung DPRD DIY. "Bensin itu dia beli di dekat TKP," imbuhnya.

Riko menjelaskan, keempat pemuda itu melakukan perusakan karena terpicu pesan berantai dari teman-temannya di aplikasi pesan. "Mereka ikut demo dari share-share-an grup WhatsApp. Karena itu, saat ini kami juga menyelidiki grup WA untuk menemukan provokatornya," ucapnya.

Empat orang ini akan diproses hukum, sedangkan 91 orang diserahkan ke orang tuanya dan dikenai wajib lapor.

Menurut Riko, polisi juga tengah menyelidiki terbakarnya Cafe Legian lewat berbagai rekaman CCTV.  "Tim Identifikasi Polresta Yogyakarta sudah melakukan olah TKP. Kemungkinan besok tim Inafis dari Semarang juga akan turun untuk penyelidikan lebih lanjut," katanya.

Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto menambahkan bahwa Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X sebenarnya berniat bertemu dengan orang tua dari 95 orang yang ditangkap polisi.

"Namun sampai sore tadi yang datang hanya orang tua dari 15 remaja, maka pertemuan dibatalkan," katanya.

218