"Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk sosial tunai Rp1,2 miliar kepada 345 pelaku usaha perikanan. Kemudian bantuan sarana prasarana perikanan berupa induk ikan, benih ikan, pakan ikan, dan wadah maupun kolam  senilai Rp1,3 miliar diberikan pada 54 kelompok usaha perikanan,"ujar Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung, Slamet Saryono, di Pendapa Pengayoman, Rabu (16/12).

Slamet mengatakan selain itu Pemkab Temanggung bekerjasama dengan Dinas Sosial memberikan bantuan berupa  fasilitas pemasaran untuk paket program keluarga harapan. Dengan begitu para pelaku pemasaran tidak kesuliatan dalam proses pemasaran.   

Diakui Slamet, pandemi memiliki dampak yang langsung dirasakan oleh para pelaku usaha perikanan di Kabupaten Temanggung. Terlebih pada awal pandemi sempat diberlakukan pembatasan kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya. Hal ini membuat pemasaran tidak bisa berjalan sesuai rencana dan menimbulkan kerugian.

"Dampaknya dirasakan oleh para pelaku usaha perikanan terkait dengan menurunnya pembelian ikan oleh masyarakat. Tentunya kalau kondisi ini berkepanjangan dampaknya akan memengaruhi pemasukan para pelaku usaha perikanan. Terutama terkait dengan pengeluaran untuk pembelian pakan ikan yang besarannya 60-70 persen dari biaya produksi,"katanya.

Berdasarkan pendataan dari 25.608 pelaku usaha perikanan di Kabupaten Temanggung, sekitar 97 persennya terdampak Covid-19. Penyebabnya, karena serapan pasar tidak bisa seperti saat kondisi normal, sehingga mereka harus mengurangi produksi.