Home Ekonomi Merauke Sukses Ekspor 6,3 ribu ton CPO ke India

Merauke Sukses Ekspor 6,3 ribu ton CPO ke India

Jakarta, Gatra.com – Karantina Pertanian Merauke, berhasil membuka keran ekspor baru produk minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) ke India. Sebanyak 6,3 ribu ton CPO diberangkatkan dengan menumpang kapal MT Hai Yan V2015 dari Asikie, Boven Digoel, Merauke, Papua, Sabtu (16/1).

“Komoditas dengan nilai ekonomi mencapai Rp62,5 miliar ini telah melalui serangkaian pemeriksaan dan pengawasan. Hal ini sejalan dengan persyaratan ekspor negara tujuan,” kata Kepala Karantina Pertanian Merauke, Sudirman dalam keterangan tertulisnya yang diterima Gatra.com, Minggu (17/1).

Baca Juga: Replanting Sawit Di Riau, Ini Kendalanya

Capaian kinerja ekspor Merauke ini diapresiasi Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil. Meski dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, semangat para pekebun sawit, pelaku usaha dan instansi terkait masih menunjukan kinerja yang baik.

“Hal ini sejalan dengan pesan Bapak Menteri Pertanian, bahwa tanah kita sangat kaya dan subur. Negara lain sangat butuh hasil pertanian kita, mari kelola dan rebut pasarnya,” ucap Jamil.

Menurut Jamil, Barantan dan seluruh Karantina Pertanian di Indonesia mendapat tugas khusus untuk mengawal upaya peningkatan ekspor pertanian. Bahkan, upaya ini dirangkum dalam sebuah program Gerakan Tigakali Lipat Ekspor (Gratieks) Pertanian yang target capaiannya telah disusun hingga 2024 mendatang.

Baca Juga: Tiongkok, India Jadi Tujuan Utama Ekspor Riau

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor produk pertanian mengalami kenaikan tertinggi sebesar 13,98%. Sebelumnya, nilai ekspor produk pertanian di 2019 sekitar US$3,61 miliar, yang meningkat menjadi US$4,12 miliar di 2020.

Ini melampaui target Gratieks tahap ke satu yang dipatok hanya 12% saja. “Ekspor bukan hanya soal angka, namun ini soal legacy atau kebanggaan. Saya yakin dengan semangat yang sama, kita mampu mencapai target Gratieks sekaligus membantu pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi,” ujarnya.
 

471