Home Ekonomi Sumur Minyak Ilegal Tutup, Penghasilan Warga Terjun Bebas

Sumur Minyak Ilegal Tutup, Penghasilan Warga Terjun Bebas

Batanghari, Gatra.com - Aktifitas pengeboran sumur minyak ilegal Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi tutup pasca penertiban gabungan TNI-Polri bersama pemerintah daerah.

Sontak penghasilan warga desa ini terjun bebas. Kini, warga mulai beralih menuai pundi-pundi rupiah dari kebun kelapa sawit. Desingan suara sepeda motor penarik canting minyak dari sumur ilegal tak terdengar lagi.

Tenda-tenda beratap terpal biru dalam areal kebun warga tak terlihat lagi. Suasana padat kendaraan truk dan pikup bermuatan tedmon berisi minyak ilegal sepanjang jalan, hilang bak di telan bumi. Jejeran bangunan warung pun kini tinggal kerangka.

"Sepengetahuan saya selama ada aktifitas ilegal driling, masyarakat Desa Bungku terbantu, ada peningkatan untuk kesejahteraan," kata Penjabat (Pj) Kepala Desa Bungku, Setiawaka kepada awak media usai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Bungku.

Ia berujar sejak penertiban ilegal driling, warga mulai beralih ke kelapa sawit. Ironisnya, penghasilan warga menurun sebanyak 60%. Warga ingin ilegal driling menjadi tambang sumur minyak legal. Dengan demikian tak ada lagi kejar-kejaran petugas kepolisian terhadap pekerja dan pemilik sumur.

"Jumlah sumur minyak ilegal dalam wilayah Desa Bungku mencapai 2.300 titik. Dari jumlah ini sekitar 40 persen masih beroperasi," ucapnya.

Dari segi keamanan dan kenyamanan, kata dia, warga lebih memilih menjadi petani kelapa sawit, ketimbang mengais rejeki sebagai pekerja dan pemilik modal ilegal driling. Sedangkan dari segi kriminalitas, angka kejahatan mengalami peningkatan sejak aktifitas ilegal driling terhenti.

"Kriminal umumnya masyarakat kehilangan buah sawit. Kalau dulu waktu masih lancar-lancarnya minyak ilegal, sawit nggak ditoleh. Kalau sekarang ini larinya (pencurian) sawit," katanya.

Laporan kehilangan buah sawit tak setiap hari. Ia ingat betul pasca lebaran tepatnya hari Senin, warga melapor kehilangan kelapa sawit mencapai tiga hingga empat ton. Padahal harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit saat ini sedang tinggi.

Marak aksi pencurian kelapa sawit pasca penutupan lokasi tambang minyak ilegal Desa Bungku, dapat sorotan Anggota DPRD Batanghari M Zen. Ia mengimbau warga untuk membangkitkan kesadaran dalam bermasyarakat.

"Kalau yang punya kebun ya ditunggu lah, kalau kita tidak punya kebun jangan manen punya orang, itu saja yang bisa saya sampai," ucap mantan Kades Bungku tiga periode.

Menurut politisi PAN daerah pemilihan (Dapil) Batanghari II (Bajubang-Pemayung), aktifitas ilegal driling bukan semata-mata menjadi tonggak keluarga bagi masyarakat Desa Bungku.

"Kalau saya katakan tidak, karena apa kalau saya katakan tidak, karena sebelum ada ilegal driling kan ada pencarian lain. Tinggal kita melihat apakah baik secara aturan maupun masalah ekonomi," ujarnya.

Selaku wakil rakyat, Zen terus menyampaikan kepada warga, menurut aparat penegak hukum, bahwa pekerjaan itu (ilegal driling) salah. Jika sampai kini masih terlaksana, berarti tergantung pada masing-masing individu warga.

"Masalah proses-proses lain itu kita serahkan saja kepada yang menanganinya," ucap pria kelahiran Mersam ini.
 

534