Home Kesehatan Penderita Thalasemia Anak Tidak Disuntik Vaksin Moderna, Ini Alasannya

Penderita Thalasemia Anak Tidak Disuntik Vaksin Moderna, Ini Alasannya

Banyumas, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mulai memvaksinasi penderita Thalasemia, Senin (23/8), di Instalasi Thalasemia Rumah Sakit Umu Daerah (RSUD) Banyumas. Ada dua jenis vaksin yang diberikan, yakni vaksin Sinovac dan Moderna.

Kepala Instalasi Thalasemia RSUD Banyumas, dr Muhammad Basalamah Sp.A.(K)mengatakan pembedaan jenis vaksin Covid-19 yang diberikan, itu mempertimbangkan efek samping Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) kepada anak-anak. Karenanya, anak-anak diberikan vaksin Sinovac.

“Untuk usia diatas 12 tahun vaksin sinovac dan yang berusia diatas 18 tahun dan belum diangkat limpanya, diberikan vaksin moderna tapi yang sudah diangkat limpanya diberi vaksin Sinovac,” ujarnya.

Basalamah menjelaskan, pada vaksin Moderna kerap terjadi efek samping KIPI. Karenanya, ia meminta agar setelah vaksin, penerima memantau memperhatikan kondisi tubuh dan segera melapor jika ada reaksi apapun.

“Kalau ada reaksi apapun, keluhan apapun untuk menghubungi dokter yang telah ditunjuk dan ketika tidak nyaman bisa langsung ke IGD RSUD Banyumas yang buka 24 jam,” tandasnya.

Basalamah mengemukakan, vaksinasi Covid-19 untuk penderita thalasemia dipercepat karena penyandang thalasemia dinilai rentan tertular Covid-19. Pasalnya, sebagian besar menggunakan transportasi publik saat ke RS dan beraktivitas lainnya.

“Jadi karena memang penderita thalasemia itu adalah kelompok rentan. Kemudian juga, di dalam kesehariannya, datang ke sini, mereka menggunakan transportasi publik, dalam interaksinya,” ujarnya.

Selain itu, penderita thalasemia sebagiannya adalah anak-anak sekolah yang mungkin akan memulai pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sebagian lainnya adalah umur dewasa yang hendak bekerja.

“Sekarang juga sudah akan sekolah tatap muka, sebagian. Sebagiannya lagi juga sudah mulai bekerja,” ungkapnya.

Dia menambahkan, vaksinasi untuk kelompok thalasemia ini merupakan hasil koodinasi antara Satgas Covid-19 Banyumas, Yayasan Thalasemia Indonesia (YTI) Banyumas dan RSUD Banyumas. Dalam pelaksanaannya, RSUD Banyumas dengan Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo Jakarta dan Rumah Sakit Umum Pusat dr. Sarjito, Yogjakarta.

2468