Pekalongan, Gatra.com - Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Pekalongan, Jawa Tengah sudah turun dari level 3 menjadi level 2. Pemerintah kota (pemkot) setempat kini mulai fokus untuk memulihkan sektor ekonomi.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid mengatakan, 80 persen sektor ekonomi terdampak dengan adanya sejumlah pembatasan dalam penerapan PPKM. Oleh karena itu, upaya pemulihan ekonomi mulai dilakukan setelah status penerapan PPKM di Kota Pekalongan turun dari level 3 menjadi level 2 dan status risiko penularan sudah zona kuning dari sebelumnya zona oranye.
"Alhamdulillah sektor kesehatan sudah semakin kondusif hasilnya, sudah turun level ke level ke-2. Ini saatnya kita genjot lagi sektor ekonomi supaya perekonomian di Kota Pekalongan tumbuh kembali,” kata Afzan dalam keterangannya, Rabu (1/9).
Aaf, sapaan Afzan, mengatakan, dengan turunnya level penerapan PPKM, sejumlah pembatasan aktivitas kegiatan masyarakat sudah mulai dilonggarkan, di antaranya tidak ada lagi penutupan maupun penyekatan jalan dan pemadaman lampu baru dilakukan mulai pukul 22.00 WIB.
Kemudian pelonggaran di sektor usaha, yakni warung makan, kafe, PKL, lapak jajanan dan sejenisnya, supermarket, pasar tradisional, toko kelontong, serta pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari boleh buka hingga pukul 21.00 WIB.
“Ini salah satu bentuk usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan sektor ekonomi, termasuk melalui pelatihan-pelatihan skill dan keterampilan kerja kepada pelaku usaha dan masyarakat umum. Setelah sebelumnya betul-betul fokus ke sektor kesehatan, saat ini kita akan fokus ke pemulihan sektor ekonomi,” ujarnya.
Kendati demikian, Aaf meminta agar penurunan kasus Covid-19 dan status penerapan PPKM tidak membuat masyarakat terlena dan lengah. Protokol kesehatan harus tetap dijalankan agar kasus Covid-19 tidak kembali melonjak.
"Upaya agar tidak terjadi lagi tren peningkatan kasus harus tetap dilakukan. Tidak hanya dari pemerintah saja, melainkan juga dari seluruh elemen masyarakat," tandasnya.
