Home Kebencanaan Kebakaran Lapas Tangerang, Posko Ante Mortem Dibuka

Kebakaran Lapas Tangerang, Posko Ante Mortem Dibuka

Jakarta, Gatra.com – RS Polri membuka Posko Antem Mortem di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk jenazah korban kebakaran di Lapas 1 Tangerang, Tangerang Kota. Posko ini dibuka di Gedung Sentra Visum dan Medikolegal.

Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono, berujar bahwa posko ini ditujukan bagi keluarga korban untuk memberikan data yang berkaitan dengan korban.

"Oleh karena itu, dari tim memohon kepada keluarga agar dapat segera ke Pos Ante Mortem untuk memberikan data-data yang berkaitan dengan 41 korban yang telah diterima RS Polri," ujar Rusdi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Rabu (8/9).

Rusdi menjelaskan bahwa Pos Ante Mortem ini digunakan untum mencari data-data korban sebelum meninggal dunia. Terdapat data primer, yakni sidik jari, gigi, dan DNA serta data sekunder.

Rusdy menjelaskan bahwa Tim DVI akan mencocokan data antem Mortem dengan post Mortem. Setelah itu, rekonsiliasi dilakukan dan dari hasilnya korban dapat teridentifikasi. 

"Setelah dipastikan seperti itu, baru tim DVI nanti melalui Rumah Sakit Polri akan menyerahkan jenazah ini kepada keluarganya. Itu prosesnya seperti itu," tutur Rusdy.

Saat ini, sebanyak 41 jenazah korban kebakaran di Lapas 1 Tangerang berada di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. 

Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Rika Aprianti, berujar, sebanyak 41 narapidana meninggal dunia dan 8 narapidana dirawat di rumah sakit.   

"Meninggal 41 orang, yang dirawat di rumah sakit ada 8 orang," ujar Rika melalui pesan suara pada Rabu (8/9).

Berdasarkan data dari Ditjenpas, 8 orang tersebut dirawat di RSUD Tangerang. Adapun terdapat 9 korban ditangani Klinik Lapas 1 Tangerang karena mengalami luka ringan dan 63 orang ditempatkan di Masjid Lapas Kelas 1 Tangerang.

Kebakaran ini diduga berasal dari korsleting listrik. Meski begitu, untuk kepastian penyebabnya masih dilakukan penyelidikan.

161