Sukoharjo, Gatra.com - Aparat kepolisian memastikan bakal merangkul anggota keluarga tersangka teroris dr. Sunardi yang meninggal dunia saat ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri pada Rabu (8/3). Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengatakan, aparat kepolisian bakal merangkul keluarga Sunardi lewat beragam program seperti deradikalisasi. Termasuk juga program trauma healing bagi keluarga.
"Ada program deradikalisasi, semua peran pasti dimainkan oleh pihak-pihak terkait," kata Iqbal saat ditemui di Mapolres Sukoharjo, Sabtu (12/3).
Iqbal menyebut Densus 88 bakal menjalin komunikasi dengan keluarga Sunardi. Hal tersebut dilakukan agar program deradikalisasi berjalan efektif. Diketahui, tersangka teroris Sunardi (54) mendapat tindakan tegas saat operasi penangkapan oleh Densus 88 di Dusun Cendono, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Rabu (9/3) malam.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadan dalam konferensi pers pada Jumat (11/3) menyampaikan, lima (5) unsur keterlibatan Sunardi dalam aktivitas terorisme. Pertama, menjadi anggota Jamaah Islamiyah (JI). Kedua, pernah menjabat sebagai amir khidmat. Ketiga, menjabat deputi dakwah dan informasi. Keempat, penasihat amir JI. Terakhir, penanggungjawab Hilal Ahmar Society-- sebagai yayasan/organisasi yang berafiliasi dengan JI.
Jenazah Sunardi disemayamkan di rumah duka yang berada di Kampung Bangunsari, Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo. Jenazah dimakamkan di komplek pemakaman muslim di Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, pada Kamis (10/3).