Home Pendidikan Pemprov NTT Rintis Kerja Sama Terkait Hasil Riset dengan Kampus UMM

Pemprov NTT Rintis Kerja Sama Terkait Hasil Riset dengan Kampus UMM

Kupang, Gatra.com - Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi menerima kunjungan Sidik Sunaryo, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Yus M. Cholily, Direktur Penelitian dan Pengabdian UMM di ruang kerjanya, pada Rabu (15/6).

Dalam kesempatan tersebut, kedua pejabat dari UMM menawarkan kerjasama pemanfaatan hasil-hasil riset UMM terutama dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bidang mikrohidro atau energi listrik tenaga air dan solar cell atau energi listrik tenaga matahari.

Josef pun menanggapi positif tawaran kerjasama tersebut. Sejauh ini, pemerintah provinsi memang berkomitmen untuk memanfaatkan hasil-hasil riset perguruan tinggi.

"Kepemimpinan saya bersama bapak Gubernur tidak terlepas dari inovasi-inovasi dan hasil-hasil riset teman-teman dari perguruan tinggi. Kami tahu bahwa pembangunan tanpa riset sama dengan tanpa arah. Karena pasti riset-riset sudah melalui tahapan ilmiah yang dapat dipertanggunjawabkan," kata Josef Nae Soi.

Provinsi NTT jelas Josef, sangat kaya dengan sumber Energi Baru Terbarukan. Pulau Flores telah ditetapkan sebagai pulau Geothermal atau panas bumi. Juga ada potensi energi matahari, angin dan arus laut.

Pemprov NTT juga sudah membangun kerjasama dengan Jerman dan Rusia untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi sumber energi matahari di Sumba. Karena menurut penelitian para ahli, intensitas matahari terbaik di Indonesia ada di Pulau Sumba dan Timor.

“Tahun 2022 ini pengembangan energi matahari di Sumba mulai dikerjakan. Untuk Geothermal, kami sudah mulai manfaatkan di Ulumbu-Manggarai. Juga nantinya di Mataloko-Ngada, Ropa-Ende dan di Atadei-Lembata akan dimanfaatkan. Menko Maritim dan Investasi (Luhut Binsar Panjaitan) juga telah menegaskan agar arus laut di Selat Gonzalo, antara pulau Flores dan Adonara dieksplorasi lagi untuk pembangkit listrik," jelasnya.

Menurutnya, semua pemanfaatan dan pengembagan EBT tersebut tentu selalu berdasar pada hasil riset dan teknologi. Karena itu UMM diminta untuk berkolaborasi dalam pengembangan EBT di Provinsi NTT.

"Saya welcome saja dengan tawaran ini. Nanti secara teknis, dibicarakan dengan Kadis Energi Sumber Daya Mineral NTT. Apa-apa saja yang kita bisa kolaborasikan dan kerjasamakan. Kami sangat butuhkan hasil-hasil riset dari teman-teman perguruan tinggi. Apa yang bisa diterapkan, mari kita kontekstualisasikan sesuai kondisi di Nusa Tenggara Timur. Silahkan saja," kata Wagub.

Sementara itu, Yus M. Cholily, Direktur Penelitian dan Pengabdian mengungkapkan UMM didukung oleh kurang lebih 800 dosen yang telah banyak menghasilkan riset. Di antaranya terkait EBT Mikrohidro dan Solar Cell yang mencakup dua ranah yakni terapan dan edukasi yang diharapkan dapat berguna juga untuk masyarakat NTT.

"Kami mengerjakan hal ini di empat tempat di Malang. Kami juga akan buat edukasi untuk EBT khususnya solar cell. Kami sudah membuat kurikulum untuk anak-anak sekolah sehingga ke depan anak-anak sudah melek literasi tentang EBT ini," jelas Yus Cholly.

Lebih lanjut Yus, UMM Kupang juga mengembangkan riset tentang ketahanan pangan.

"Bulan ini kami akan meluncurkan obat tentang leukimia yang merupakan hasil riset dari salah satu dokter di kampus kami. Kami juga punya produk pupuk cair yang sudah diterapkan di 13 Provinsi di Indonesia. Kami berharap produk riset kami ini dapat disinergikan untuk pembangunan di NTT," pungkas Yus Cholily.

78