Jakarta, Gatra.com – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda (Laksda) TNI Julius Widjojono, menyampaikan, satu orang prajurit TNI dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri Yonif Raider 321/Galuh Taruna (Yonif R 321/GT) gugur setelah kontak tembak dengan Kelompok Separatis Terorisme (KST) di Distrik Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Julius dalam konferensi pers di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur (Jaktim), Minggu (16/4), menyampaikan, hal tersebut sesuai dengan informasi yang didapatkan pihaknya sampai dengan pukul 14.03 WIT hari ini.
“Atas nama Pratu Arifin [Miftahul Arifin). Informasi yang lain belum kami dapatkan karena kesulitan untuk mencapai lokasi akibat cuaca tidak menentu,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Pratu Arifin gugur pada pukul 16.30 WIT, Sabtu kemarin. Awalnya, Pratu Arifin bersama rombongan Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas melakukan Operasi SAR pilot Susi Air, Philip Marthens yang disandera KST melakukan penyisiran.
Rombongan Satgas Yonif R 321/GT berupaya menyisir wilayah tersebut untuk mendekati posisi pilot Susi Air. Namun tiba-tiba ada serangan dari KST. Pratu Arifin terjatuh ke dalam jurang sedalam 15 meter.
Teman-teman Pratu Arifin berusaha menolong, namun pihak KST kembali melakukan serangan. “Kondisi lainnya masih dalam tahap pendalaman,” ujarnya dilansir dari Antara.
Ia meminta doa dari semua masyarakat agar almarhum Pratu Arifin diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Ia juga mendoakan seluruh prajurit yang sedang melaksanakan tugas negara, khusunya yang tengah melakukan pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air, Philip Marthens, itu diberikan keselamatan, perlindungan, dan kekuatan.
Sebelumnya, Parjurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas melakukan Operasi SAR pilot Susi Air di Wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, terlibat kotak tembak dengan gerombolan KST pada Sabtu (15/4), sekitar pukul 16.30 WIT.