Jakarta, Gatra.com – Penggunaan buzzer untuk melakukan kampanye hitam, termasuk menjelekan produk lain, seperti video air mineral kemasan sachet sangat menungkinkan. Motifnya, bisa jadi terdapat unsur ekonomi atau komersil.

Demikian disampaikan Co-founder Indonesian Antihoax Education Volunteers (Redaxi), Astari Yanuarti, dalam keterangan diterima pada Sabtu (10/6).

Ia mensinyalir, akun-akun yang menyebarkan hoaks itu secara sengaja digerakkan pihak tertentu. Adapun salah satu karakter penyebaran hoaks, adalah mendaur ulang isu.

“Kemungkinan akun-akun tersebut digerakkan sangat terbuka dan patut diduga ada motif komersial di baliknya,” ujar dia.

Namun demikian, ia menjelaskan, penyebaran hoaks tidak melulu menggunakan buzzer karena semua orang juga bisa menjadi pelaku penyebaran informasi palsu alias hoaks.

?Beberapa hari lalu sempat beredar video air mineral Aqua sachet di TikTok. Awalnya, video tersebut diduga diunggah oleh salah satu akun di TikTok dengan narasi Aqua sachet.

Video itu diduga iseng karena Aqua sachet yang diunggah itu ukurannya sekitar 10 x 10 cm. Sedangkan dalam lebel Aqua dengan posisi vertikal tertera bahwa netto air sebanyak 600 ml. Ini sangat mustahil ukuran sachet sekitar 10 x 10 cm itu dapat menampung air sebanyak 600 ml.

Video itu menjadi viral karena sejumlah akun diduga pendengung kemudian turut menyebarkannya. Sejumlah akun pun mempertanyakan komitmen produsen air mineral tersebut dalam mengurangi sampah plastik.

Akun tersebut kemudian mengonfirmasi bahwa video yang dibuatnya itu bukan produk asli. Dia menyebut bahwa itu produk buatannya sendiri atau bukan asli. Akun tersebut kemudian diduga menghapus seluruh unggahan videonya, termasuk mengenai Aqua sachet.