Home Ekonomi PLN Kurangi Emisi Karbon Sebesar 50 Juta Ton di 2023

PLN Kurangi Emisi Karbon Sebesar 50 Juta Ton di 2023

Jakarta, Gatra.com - PT PLN (Persero) telah berhasil mengurangi emisi karbon CO2 sebesar 50 juta ton pada 2023. PLN menghasilkan emisi karbon sebesar 334 juta ton CO2, turun menjadi 284 juta ton CO2.

Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pengurangan emisi karbon ini dilakukan dengan berbagai upaya ekstra. Salah satunya yakni memakai upaya biomass co-firing, masuknya pembangkit batu bara yang lebih efisiensi dan pengurangan emisi gas rumah kaca.

"Dan ini juga salah satu gas buang dari pembangkit gas kami, ini kami tangkap, kita sebut dengan gas combined cycle sehingga menaikan efisiensi dan juga ada pengurangan gas rumah kaca yang dilakukan dengan adanya renewable energy (energi terbarukan)," kata Darmawan dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi VII DPR dikutip Kamis (6/7).

Lebih lengkap, Darmawan memaparkan dalam transisi energi co-firing yakni pembakaran dua jenis bahan bakar yang berbeda dalam waktu yang sama, telah dilakukan di 37 lokasi dan telah mengurangi emisi sebesar 1,2 juta ton CO2.

Kemudian, PLN juga telah meningkatkan efisiensi jaringan transmisi dan pembangkit yang telah mengurangi 10 juta ton CO2. PLN juga telah mengganti PLTU subcritical dengan PLTU supercritical dan ultra supercritical yang telah menurunkaan 15,5 juta CO2.

Kemudian, PLN pula memanfaatkan gas buang dari PLTGU combine cycle untuk menghasilkan listrik tambahan, hasilnya upaya ini berhasil mengurangi 7 juta ton CO2. Begitupun juga dengan energi terbarukan, PLN telah menambahkan 4 GW kapasitas Energi Baru Terbarukan (EBT) dari tahun 2011-2023 dan berhasil mengurangi 16,2 juta ton CO2.

Dalam hal ini kata Darmawan, PLN saat ini tengah melakukan kolaborasi dengan mitra domestik dan internasional dalam mendukung upaya transisi energi menuju Net Zero Emission 2060.

Darmawan juga menjelaskan, dalam melakukan transisi energi ini membutuhkan dukungan yakni investasi untuk transisi energi yang dilakukan melalui pendanaan hijau atau hibah

"Kemudian juga kebijakan, di sini juga adanya kerjasama berbasis teknologi dan kebijakan pembangunan ekosistem hijau untuk meningkatkan partisipasi dalam konsumsi energi hijau," ujarnya.

65