Home Gaya Hidup Ribuan Orang Hadiri Tradisi Ya Qowiyyu, 6,6 Ton Kue Apem Dibagikan

Ribuan Orang Hadiri Tradisi Ya Qowiyyu, 6,6 Ton Kue Apem Dibagikan

Jakarta, Gatra.com – Ribuan orang dari berbagai daerah tumpah ruah menghadiri puncak perayaan tradisi Sebar Apem Yaa Qowiyyu tahun 2023 di Kompleks Pemakaman Ki Ageng Gribig, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten.

Mereka antusias mengikuti acara pada Jumat (1/9), setelah acara tersebut terpaksa jeda selama 2 tahun lantaran pagebluk Covid-19 yang memaksa seluruh warga di negeri ini harus menghentikan berbagai kegiatan di luar rumah.

“Ternyata sangat luar biasa. Dua tahun waktu pandemi kemarin kita tidak bisa merayakan dan mulai tahun kemarin bisa dirayakan kembali. Har ini hari kedua perayaan dan luar biasa antusiasme masyarakat,” ujar Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dalam siaran pers.

Orang nomor satu di Provinsi Jateng tersebut hadir dalam acara dan ikut membagikan apem kepada warga. Warga antusis menyambut kehadiran Ganjar dan menerima apem yang dibagikannya diiringi lantunan selawat.

Sebanyak 6,6 ton kue apem dibagikan kepada pada perayaan tradisi Sebar Apem Yaa Qowiyyu tahun ini. Apem tersebut juga dibagi-dibagikan oleh masyarakat kepada yang hadir dalam acara ini.

“Apem yang dibuat masyarakat tadi antara 5-6 ton dan itu dikontribusikan oleh masyarakat. Satu pelajaran yang bagus adalah bersedekah, pelajaran ibadah yang bagus dan kemudian semua berkumpul dalam suasana keceriaan, bersilaturahmi bersama, tradisi yang sangat unik,” ujar Ganjar.

Tak hanya sekedar menyebar kue apem untuk masyarakat, Ganjar menyampaikan tradisi Yaa Qowiyyu juga bertujuan untuk menjalin silaturahmi antartokoh setempat dan masyarakat.

Ia mengatakan, tradisi Yaa Qowiyyu yang selalu mengundang ribuan orang untuk hadir juga dapat dioptimalkan menjadi event rutin daerah agar mampu meningkatkan perekonomian warga.

"Bisa menggerakkan banyak hal, ya silaturahmi secara spiritual, ekonominya bergerak dan kemudian bisa menjadi event pertunjukkan juga, orang pada datang ke sini, mudah-mudahan semuanya sehat,” ucapnya.

Tradisi Sebar Apem Yaa Qowiyyu digelar tiap bulan Sapar dilakukan dengan melemparkan apem dari tokoh mssyarakat, kepada masyarakat sebagai pelajaran nilai-nilai bersedekah dan berbagi antarsesama.

Tradisi ini telah berlangsung sejak abad ke-17 yang dikreasikan oleh Ki Ageng Gribig. Tradisi perebutan apem yang disebar dari atas menara memiliki makna bahwa sesuatu itu datangnya dari atas dan jika tidak ada usaha, maka tidak akan mendapatkannya.

Sedangkan kata Yaa Qowiyyu berasal dari penyingkatan bacaan doa Yaa Qowiyyu Yaa Aziz, Yaa Qowiyyu Wal Muslimin Yaa Qowiyyu War Zukna Wal Muslimin yang berarti ‘berilah kekuatan kepada kami segenap kaum muslimin’.

27