Home Regional Libur Natal 2023, Pantai Dewaruci Dikunjungi Ribuan Orang, Wisatawan Keluhkan Sampah

Libur Natal 2023, Pantai Dewaruci Dikunjungi Ribuan Orang, Wisatawan Keluhkan Sampah

Purworejo, Gatra.com - Destinasi Wisata andalan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yaitu Pantai Dewaruci di Desa Jatimalang, Kecamatan Purwodadi, dipadati pengunjung. Subkor Bidang Daya Tarik Destinasi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Porapar), Agus Budi, mengatakan, pengunjung mengalami kenaikan secara signifikan.

Saat libur Natal pada Sabtu (23/12) lalu, kenaikan jumlah wisatawan yang datang ke Pantai Dewaruci belum signifikan. Namun pada Minggu (24/12) dan Senin (25/12) jumlah pelancong naik signifikan, yakni lebih dari 3 kali lipat.

"Saat mulai libur Natal hari pertama (Sabtu), pengunjung belum naik signifikan. Hari kedua (Minggu), mengalami kenaikan signifikan," kata Agus Budi saat ditemui di TPR Pantai Dewaruci, Senin petang (25/12/2023).

Meskipun masih ada kekurangan yakni belum sempurnanya sapras, namun pengunjung tetap bisa menikmati pantai. Kebanyakan pengunjung dari luar kabupaten. Ada yang dari Temanggung, Wonosobo, Magelang, dan berbagai daerah lainnya.

Ia menambahkan, tahun ini Pantai Dewaruci ditarget memberikan pemasukan bagi Pemda sebesar Rp1,5 miliar. Target ini naik dari tahun sebelumnya yakni Rp1,3 miliar.

"Untuk tiket masuk di Pantai Dewaruci [harl libur] Rp5.000 per orang. Dari data yang kami miliki, hari pertama [Sabtu] pendapatan tiket masuk Rp6.685.000 (1.337 wisatawan). Hari kedua, Minggu pendapatan tiket mencapai Rp21.020.000 (4.204 orang). Sedangkan hari Senin hingga pukul 16.30 WIB, kurang lebih mendapat Rp10 juta (2.000) orang," terang Agus Budi.

Meskipun ada larangan mandi di laut, akan tetapi masih banyak pengunjung, terutama anak-anak yang terlihat mandi di pantai. "Kami imbau agar pengunjung jangan mandi di laut. Jika ingin berenang, silakan di kolam-kolam renang mini yang telah disediakan oleh para warga," tutur Agus Budi.

Kebersihan Masih Kurang

Seorang pengunjung, Endang, warga Desa Bener, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Jateng, mengaku sering datang ke Pantai Dewaruci. "Hari ini saya datang rombongan 17 orang menggunakan mobil engkel [mikrobus]. Semua Pengurus PKK Desa Bener, Kecamatan Kepil. Saya sering ke sini, senang lihat pantai rasanya jadi lepas, bebas," tutur Endang.

Ia memberi catatan pada objek wisata (obwis) terkenal di Purworejo ini, yakni kebersihan pantai yang kurang terjaga. "Sampah di mana-mana, kebersihannya kurang. Kalau harga makanan standar, bahkan lebih murah dari obwis lain seperti Pantai Glagah [Kulon Progo]. Pemandangannya lumayan. Ini memang pantai favorit saya, kadang kalau ingin makan seafood dengan keluarga kami ke sini, cuma 1,5 jam pakai mobil," tutur Endang.

Senada dengan Endang, pengunjung lainnya, Rifka asal Kecamatan Loanondan bersama sahabatnya, Ainil, warga Kecamatan Bener, juga menyayangkan banyaknya sampah berserakan di Pantai Dewaruci.

"Saya memang pernah ke sini, lumayan bagus pemandangannya, apalagi kalau sore bisa mepihat sunset, indah. Tapi sayangnya kebersihan pantai kurang, banyak sampah. Ada tempat sampah, tapi petunjuknya kurang jelas. Untuk saung juga banyak yang sudah rapuh," kata Rifka.

Ia berharap agar Pemkab melakui Dinas Pariwisata (Porapar) lebih memperhatikan kebersihan pantai. "Kami masuk kan bayar tiket, belum termasuk biaya parkir, jadi kebersihannya tolong diperhatikan. Bayar tiket itu kan seharusnya include [termasuk] kenyamanan juga," harap Rifka.

Sementara itu, anggota Pokdarwis Dewaruci Desa Jatimalang, Kirno dan beberapa rekannya terlihat menyapu dan membakar sampah yang berserakan di sekitar patung ikonik Dewaruci.

"Sampah kita buang di tempat pembuangan sementara, dipilah-pilah lagi oleh beberapa orang. Yang bisa dijual [sampah plastik] biasanya kita pisahkan. Untuk menjaga kebersihan, kami tidak mau saling lempar tanggung jawab, siapa yang longgar, bersih-bersih [menyapu]," kata Kirno.

Ia menjelaskan, sampah yang ada di Pantai Dewaruci bukan hanya dari pengunjung, tapi juga berasal dari laut. Kirno menerangkan, saat ini masih proses bersih-bersih sehingga tidak bisa langsung bersih, masih bertahap.

118