Jakarta, Gatra.com - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menyebut perlu adanya toleransi yang otentik dalam kebudayaan beragama di Asean.
"Selama ini kita sudah punya banyak kegiatan keragaman agama. Namun hanya bersifat seremonial," katanya dalam webinar literasi kegamaan lintas budaya, Rabu (24/1).
Menurutnya, ada tiga hal yang menjadi landasan penting dalam mewujudkan toleransi otentik di lingkungan negara Asean. Pertama, negara-negara Asean adalah negara serumpun yang notabene memiliki keyakinan dan kepercayaan beragam.
Kedua, masyarakat di negara Asean mulai kurang antusias untuk mengadakan dialog perbedaan budaya dan agama. Ketiga, diperlukan pengembangan pemahaman keadilan dari masing-masing negara Asean secara inklusif.
Ia juga menyebut, geopolitik global mempengaruhi situasi ketegangan di negara-negara asean. Dari hal tersebut terbukanya jalur diplomasi antarnegara Asean dianggap sangat penting, tak terkecuali pemuda-pemuda Asean.
"Generasi muda harus disadarkan dan dilibatkan dalam mempromosikan keragaman budaya dan agama," tegasnya.
Reporter: Raihan Athaya Mustafa