Jakarta, Gatra.com - Perkembangan aset kripto di kawasan Asia Tenggara saat ini sedang mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan hasil penelitian dari Statista, market kripto di kawasan ini diperkirakan akan mencapai US$1.787 juta atau sekitar Rp27,5 triliun pada tahun 2024 ini. Kawasan Asia Tenggara juga diprediksi akan tumbuh sebesar 8,75% selama empat tahun ke depan.
CEO Indodax, Oscar Darmawan menyatakan komitmennya untuk terus menciptakan ekosistem kripto yang sehat di Indonesia. Indodax juga sudah berkolaborasi dan berkordinasi bersama para pemangku kepentingan untuk meningkatkan adopsi kripto di Indonesia.
“Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Chainalysis, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara yang memiliki pertumbuhan kripto terbesar di dunia, dengan memiliki keuntungan sebesar USD 1,06 miliar. Peringkat ini menunjukkan bahwa minat dan adopsi terhadap aset kripto terus berkembang di Indonesia," kata Oscar dalam keterangannya yang diterima pada Jumat (26/4).
Di sisi lain, Oscar juga mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain kunci dalam industri kripto di kawasan Asia Tenggara. Namun, untuk mewujudkan potensi ini, diperlukan dukungan yang kuat dari semua pihak terkait.
“Kami percaya bahwa dengan adanya kerjasama yang erat antara sektor publik dan swasta, kita dapat menciptakan ekosistem yang ramah terhadap inovasi dan teknologi baru, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia serta ekonomi secara keseluruhan,” ujanya.
Oscar juga memaparkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar dan pondasi yang kuat untuk mengembangkan industri kripto. Pasalnya, sekitar 60% masyarakat Indonesia berada di rentang usia 15 hingga 64 tahun yang memungkinkan untuk mengalami bonus demografi di tahun 2045.
“Menurut data dari Kementerian Keuangan, 80 persen mayoritas penduduk Indonesia masih belum atau kurang terjangkau oleh layanan perbankan. Hal ini membuka kesempatan luas bagi para pemain industri kripto untuk mengedukasi mereka sebagai upaya untuk meningkatkan adopsi kripto di Indonesia,” ucap Oscar.
Terlebih menurutnya, saat ini Indonesia memiliki regulasi yang lengkap dan ekosistem yang matang.
“Saat ini pemerintah juga sedang menggenjot pertumbuhan industri kripto di Indonesia. Maka dari itu dengan memiliki potensi pasar yang besar, dukungan dari berbagai pihak terkait, serta komitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan, Indodax yakin Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin dalam industri kripto di kawasan Asia Tenggara,” katanya.
Oscar juga menambahkan bahwa saat ini aset kripto di Indonesia akan diatur di bawah kewenangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini menandakan bahwa aset digital sudah dipandang sebagai salah satu aset keuangan yang serius dan memiliki potensi besar di Indonesia.
“Kita dari Indodax siap selalu untuk mendukung transformasi kripto yang sebentar lagi akan diatur di bawah kewenangan OJK. Mari bersama-sama berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem kripto yang sehat dan berkelanjutan,” ujarnya.
