Home Kebencanaan Pemerintah akan Bangun Huntap untuk Korban Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan Bangun Huntap untuk Korban Erupsi Gunung Ruang

Jakarta, Gatra.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyampaikan, pemerintah akan segera membangun hunian tetap (Huntap) sebagai rumah relokasi bagi warga yang sebelumnya tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) I korban erupsi Gunung Ruang.

Suharyanto menyampaikan pernyataan tersebut menjawab pertanyaan salah seorang pengungsi korban erupsi Gunung Ruang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) pada Sabtu (4/5).

Seorang pengungsi menyampaikan keresahannya karena rumah warga rusak parah setelah dihujani batu vulkanik saat terjadi erupsi Gunungapi Ruang sehingga tidak mungkin lagi ditempati.

“Yang menjadi kekhawatiran kami, Pak. Kalau erupsi ini selesai, kami mau pulang ke mana, Pak? Karena semua atap rumah kami rusak dan tidak bisa lagi ditempati,” ungkap seorang warga.

Kepala BNPB menyampaikan, pemerintah melalui BNPB akan terus mendampingi masyarakat terdampak bencana. Tidak hanya pada masa tanggap darurat, namun BNPB bersama pemerintah akan terus menyertai hingga pascabencana melalui program rehabilitasi dan rekonstruksi.

Suharyanto lebih lanjut menyampaikan bahwa pemerintah akan segera membangun hunian tetap sebagai rumah relokasi bagi warga yang sebelumnya tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) I.

Sedangkan bagi warga yang rumahnya rusak berat, maka pemerintah akan membantu biaya perbaikan atau pembangunan senilai Rp60 juta. Kemudian untuk rumah rusak sedang berhak mendapat bantuan senilai Rp30 juta dan rumah rusak ringan sebesar Rp15 juta.

“Pemerintah tidak akan tinggal diam setelah erupsinya selesai. Kami dari BNPB bersama pemerintah daerah akan tetap mendampingi Bapak-Ibu sekalian,” ujarnya.

Menurutnya, mungkin nanti di antara warga sekalian yang mengungsi akan direlokasi. “Dipindahkan ke rumah yang baru. Karena rumah yang ditinggali sekarang berada di zona berbahaya,” katanya.

Salah seorang warga lain menyampaikan kepada Kepala BNPB terkait adanya kabar yang beredar bahwa Pulau Tagulandang akan tenggelam karena tsunami akibat dari erupsi Gunungapi Ruang yang akan terjadi lagi dan lebih besar.

Suharyanto lantas menjawab bahwa hal itu tidak benar dan masyarakat telah termakan berita hoaks. Oleh sebab itu, ia meminta agar masyarakat hanya memperbarui informasi dari instansi berwenang seperti PVMBG, BNPB, BMKG, BPBD, TNI, Polri dan sebagainya.

“Itu tidak benar ya. Hoaks. PVMBG sudah mengeluarkan informasi terkait hal itu. Bahwa tidak benar Pulau Tagulandang akan hilang tenggelam. Saya harap kita semua selalu memperbarui informasi hanya dari instansi yang berwenang ya,” katanya.

Sebelum meninggalkan lokasi, Kepala BNPB memberikan bantuan berupa logistik dan sembako kepada warga pengungsi di sana. Ia juga meninjau dapur umum dan menyerahkan beberapa bahan masakan, termasuk buah dan sayur untuk dimasak.

Kepala BNPB memastikan bahwa kandungan gizi dari makanan yang dimasak di sana telah memenuhi standar yang sehat. “Semoga kebutuhan gizi masyarakat yang mengungsi sementara di sini terpenuhi,” katanya.

Menurut data pada Sabtu (4/5) pukul 09.00 WITA, total warga yang sudah berhasil dievakuasi dari Pulau Tagulandang sebanyak 5.255 jiwa. Lokasi pengungsian di beberapa wilayah, seperti Kota Manado, Kota Bitung, Minahasa Utara, dan Pulau Siau.

Tim gabungan masih akan terus berupaya mengevakuasi warga lainnya seiring dengan distribusi logistik dan peralatan yang mereka butuhkan selama masa tanggap darurat.

72