Home Gaya Hidup Pengelola Kebun Raya Bogor: Pohon Jodoh hingga Taman Nepenthes Jadi Spot Foto Menarik

Pengelola Kebun Raya Bogor: Pohon Jodoh hingga Taman Nepenthes Jadi Spot Foto Menarik

Bogor, Gatra.com - Kebun Raya Bogor (KRB) merupakan salah satu destinasi wisata terkenal dan favorit di Kota Bogor. Kebun botani seluas 87 hektare yang bersebelahan dengan Istana Bogor ini selalu ramai dikunjungi ribuan orang setiap musim liburan.

Pengelola Kebun Raya Bogor, Muhammad Djohari, menyebut ada beberapa tempat menarik yang bisa dijadikan spot foto oleh pengunjung.

Adapun tempat yang sudah sering dikenal dan didengar oleh pengunjung di antaranya view belakang istana, pohon jodoh, dan danau gunting.

Kendati demikian, Kebun Raya Bogor terus berupaya membuat beberapa spot yang lebih menarik saat pengunjung memasuki wilayah Kebun Raya. Salah satunya adalah koleksi palem dekat area pintu dua Kebun Raya Bogor yang berjajar di kiri dan kanan jalan.

“Jadi view menarik karena kiri kanan itu ditumbuhi pohon palem yang tinggi-tinggi, mungkin pengunjung akan merasa seperti di luar negeri, di Beverly Hills,” tutur Djo, sapaan akrab Muhammad Djohari, kepada Gatra.com, di Kebun Raya Bogor, Selasa (18/6).

Tak hanya itu, kebun botani yang sudah berusia 207 tahun ini juga terus merevitalisasi beberapa taman tematik yang ada.

“Yang pertama kita ada taman nepenthes atau kantong semar. Ini juga menarik karena di kiri dan kanan, pengunjung bisa melihat tanaman nepenthes yang koleksinya memang hasil koleksi di Indonesia,” kata Djo.

Lebih lanjut, dia menyebut ada taman meksiko, taman akuatik, griya anggrek, dan rumah kaca anggrek soedjana kassan yang menjadi spot menarik bagi pengunjung.

“Rumah kaca soedjana kassan itu sebelahan dengan griya anggrek. Itu yang sekarang mungkin di TikTok lagi naik. Jadi, kalau di situ dinarasikan seperti di Singapura,” ucapnya.

Selain menjadi tempat wisata untuk rekreasi, Djo juga menyampaikan Kebun Raya Bogor diharapkan bisa menjadi sumber informasi tentang edukasi konservasi tumbuhan kepada para pengunjung.

“Utamanya kita sebagai pengelola dan juga mandat dari BRIN, kita harus menyampaikan informasi tentang konservasi tumbuhan. Dan kita memang di beberapa tahun terakhir melakukan berbagai program yang mungkin dicoba untuk menarik pengunjung. Jadi, datang ke kebun raya bukan hanya untuk sekadar piknik, tetapi juga mendapatkan informasi tentang edukasi konservasi tumbuhan,” tutupnya.

45