Home Gaya Hidup Calon Siswa Verifikasi & Ambil Token di SMAN 2 SMG

Calon Siswa Verifikasi & Ambil Token di SMAN 2 SMG

Semarang, Gatra.com - Jumlah calon siswa yang melakukan verifikasi berkas pendaftaran dan pengambilan token untuk pendaftaran peserta didik baru (PPDB) online 2019 di SMAN 2 Semarang telah melebihi kuota daya tampung kelas.

Kepala SMAN 2 Semarang, Yuwana, mengatakan jumlah calon siswa yang telah melakukan verifikasi dan pengambilan token mencapai 1.116 orang. Padahal kuota daya tampung ruangan kelas untuk siswa baru kelas IX hanya sebanyak 432 orang siswa.

“Kami hanya menerima 432 siswa baru kelas X dengan perincian sebanyak 360 siswa program IPA dan 72 siswa program IPS,” katanya kepada Gatra.com SMAN 2 Semarang, Selasa (25/6).

Menurut ia, jumlah calon siswa yang melakukan verifikasi berkas dan pengambilan token paling banyak terjadi pada Senin (24/6) yang lebih dari 1.010 orang. Sedangkan pada Selasa (25/6) sebanyak 106 orang.

Untuk kelancaran proses pendaftaran, SMAN 2 menyediakan sebanyak 24 loket, di mana 16 loket untuk verifikasi berkas dan pengambilan token dan delapan loket untuk verifikasi dokumen prestasi calon siswa.

Jumlah calon siswa yang melakukan verifikasi dan pengambilan token di SMAN 2 kemungkinan masih bertambah karena batas akhir hingga Jumat (28/6).

“Pendaftaran resmi PPDB online SMAN akan berlangsung 1-5 Juli mendatang,” ujar Yuwana.

Untuk pendaftaran PPDB online, lanjut ia, calon siswa tidak perlu datang langsung ke SMAN 2, tapi bisa dari rumah menggunakan handphone atau di warung internet (warnet) dengan memasukkan token miliknya.

Penerimaan calon siswa baru, menurut Yuwana nantinya melalui jalur zonasi sebesar 90%, jalur prestasi sebesar 5%, dan perpindahan kerja orang tua sebesar 5%.

Jalur zonasi dibagi dua yakni 70 persen untuk calon siswa yang berada di dalam zonasi dan 20 persen bagi siswa berprestasi dalam zonasi. “Calon siswa saat mendaftar harus menentukan pilihan akan mengambil jalur zonasi atau prestasi,” ucap Yuwana.

Ketua Panitia PPDB SMAN 2 Semarang, Teguh Wibowo menambahkan jalur prestasi yakni nilai hasil Ujian Nasional (UN) ditambah piagam kejuaraan.

Piagam kejuaraan tidak sembarangan, tapi harus berjenjang, berkelanjutan, diselenggarakan pihak sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi), serta merupakan agenda pemerintah. “Bagi calon siswa yang meraih juara pertama, kedua, dan ketiga kejuaraan internasional dan juara pertama nasional langsung diterima,” ujar Teguh.

 

 

 

 

1951