Jakarta, Gatra.com - Potensi ekspor buah-buahan Indonesia ke Cina masih terbuka lebar, terutama untuk manggis. Produk holtikultura merupakan salah satu ekspor unggulan Indonesia ke Negeri Tirai Bambu tersebut.
Lobi Kementerian Perdagangan (Kemendag) kepada Beijing belum lama ini diharapkan membuahkan hasil. Antara lain peningkatan kuota impor manggis dan buah-buahan Indonesia untuk menyaingi Vietnam dan Thailand.
"Memang Indonesia unggul terutama di produk makanan minuman, tembakau, tekstil, dan juga produk-produk pertanian dan perkebunan. Jadi cukup positif kalau bisa menegosiasikan ekspor kita ke Cina,” kata Ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal kepada wartawan, Kamis (25/7).
Potensi ekspor ke Cina, tercermin dari membaiknya ekspor manggis ke negara tersebut. Ia pun meyakini ekspor manggis dapat membaik seperti sebelum Negeri Tirai Bambu itu membatasi impor manggis dari Indonesia.
Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor manggis ke Cina pada 2018 tercatat sebesar 38,83 ribu ton, tumbuh 324% dibandingkan ekspor pada 2017 yang hanya mencapai 9,16 ribu ton. Nilai ekspor manggis pada 2018 pun tercatat Rp474 miliar atau tumbuh 778% dari nilai ekspor tahun sebelumnya sebesar Rp54 miliar.
Ekspor manggis ke Cina pernah mencapai US$36 juta pada 2012. Namun, angkanya turun drastis menjadi US$96 ribu di 2013, menyusul larangan impor manggis dari Indonesia yang diberlakukan negara tersebut.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita melakukan serangkaian langkah lobi ke Cina untuk mendongkrak ekspor Indonesia. Komoditas yang diharapkan menjadi pendongkrak neraca perdagangan Indonesia adalah CPO, buah-buahan dan sarang walet.
Pengamat ekonomi Indef, Rusli Abdullah menyebut kekayaan alam berupa buah-buahan yang beraneka ragam menjadi kekuatan Indonesia. Hal ini menciptakan peluang bagi Indonesia untuk mengekspor buah-buah tropis ke negara empat musim, salah satunya Cina.
"Tiongkok itu empat musim, Indonesia dua musim, punya buah-buah tropis yang kalau dijual ke China laku banget. Karena orang-orang empat musim sangat suka buah-buahan tropis mereka stok untuk musim dingin, sangat luar biasa permintaannya," kata Rusli Abdullah.
Menurutnya, buah-buahan yang cukup potensial seperti manggis, salak, durian, maupun nanas berpeluang terus diekspor ke Cina karena cenderung tahan lama. Sementara, buah seperti pisang meskipun produksinya cukup banyak namun kurang tahan lama.
"Karena jarak Cina dan Indonesia cukup jauh, jadi rentan busuk," ungkapnya.
