Home Internasional Upaya Gagalkan Cina, AS Perbarui Pakta Keamanan Pulau Pasifik

Upaya Gagalkan Cina, AS Perbarui Pakta Keamanan Pulau Pasifik

Sidney, Gatra.com - Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan telah memulai negosiasi dengan tiga negara kepulauan Pasifik. Tujuannya untuk memperbaharui perjanjian keamanan nasional yang akan membantu Washington melawan pengaruh Cina yang tumbuh di wilayah tersebut.

Menurut ketentuan perjanjian, yang juga dikenal sebagai Compact of Free Association, militer AS memiliki akses eksklusif ke wilayah udara dan perairan teritorial Negara Federasi Mikronesia, Kepulauan Marshall, dan Palau. Sebagai gantinya, pulau-pulau kecil di sekelilingnya mendapatkan bantuan keuangan.

Baca Juga: Pompeo Kritik Cina, Bahas Persoalan AS-Cina

"Hari ini, saya mengkonfirmasi Amerika Serikat akan membantu Anda melindungi kedaulatan kalian, keamanan kalian, hak kalian untuk hidup dalam kebebasan dan perdamaian. Saya senang mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah memulai negosiasi untuk memperluas perjanjian, mempertahankan demokrasi dalam menghadapi upaya Cina untuk menata kembali Pasifik," kata Pompeo di Negara Bagian Pohnpei, salah satu dari empat anggota Negara Federasi Mikronesia, Senin (5/8).

Dilansir Reuters, tiga negara kecil di Pasifik itu telah mengembangkan  strategi yang lebih besar dalam beberapa tahun terakhir, karena dorongan oleh Cina ke wilayah tersebut. Selama kunjungan ke Sidney, Menteri Pertahanan AS, Mark Esper menyebut tindakan Cina sebagai tindakan agresif dan destabilisasi.

Presiden AS Donald Trump pada Mei lalu, menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Negara Federasi Mikronesia, Kepulauan Marshall, dan Palau. Diketahui kunjungan kenegaraan tersebut jarang dilakukan ke negara-negara kecil seperti itu.

Baca Juga: Pangkas Defisit, Mendag Diminta Aktif Lobi Cina

"Negara Federasi Mikronesia membentuk bagian rantai pulau kedua yang dianggap Cina sebagai cara untuk menyimpan ambisi strategis mereka," kata Direktur Program Kepulauan Pasifik di Lowy Institute, Jonathan Pryke.

Cina telah menjadi pemberi pinjaman bilateral terbesar di kawasan itu selama beberapa dekade terakhir. Meskipun sekutu AS, termasuk Jepang, Australia, dan Selandia Baru baru-baru ini meningkatkan program bantuan mereka yang sudah signifikan bagi ekonomi kepulauan Pasifik.

 

118