Home Gaya Hidup Meski Lebaran, Patroli Udara di Sumsel Tetap Disiagakan

Meski Lebaran, Patroli Udara di Sumsel Tetap Disiagakan

 

Palembang, Gatra.com – Upaya pencegahan kebakaran hutan, lahan dan kebun (Karhutlabun) di Sumsel tetap disiagakan. Meski sebagian besar umat muslim tengah merayakan Idul Adha, para petugas masih melakukan patroli seabagai upaya pencegahan sekaligus penanggulangan saat terjadi kebakaran tersebut.

“Tidak ada liburnya dan tetap kita siagakan, patroli dan watter boombing,” ujar Dansatgas Udara, sekaligus menjabat Danlanud Palembang, Kolonel Pnb Heri Sutrisno di Palembang, Minggu (11/8).

Sampai saat ini, upaya pengendalian karhutlah di Sumsel mensiagakan empat helikopter dengan kapasitas 4.000 liter diantaranya, Mi-8 RA 22583, Mi-8 RDPL 34140, Mi-8 RDPL dan Karnov UR CIO serta pesawat Cessna Grand Caravan PK RJV. Upaya pengendalian udara dilakukan terutama pada kawasan yang sulit terjangkau dengan patroli darat, atau daerah yang mengalami ketersediaan air yang minim.

Sebelumnya, Kepala Bidang Penanggulangan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel, Ansori mengatakan beberapa kendala dalam penanggulangan karhutlabun di Sumsel diantaranya, lokasi kebakaran yang luas dan tersebar pada beberapa lokasi yang sulit dijangkau, dan merupakan kawasan gambut yang apabila terbakar akan sulit dipadamkan, apalagi saat malam hari. Selain itu, kondisi cuaca Sumsel yang panas dengan tiupan angin kencang juga mempengaruhi upaya pemadaman bencana kebakaran tersebut, “Kendala lainnya, terbatasnya sumber air dan tangki suplai air, sebagai penyedia cadangan air guna memadamkan api,” kata Ansori.

Kendala lainnya yang dihadapi saat terjadi karhutla yakni masih adanya kebiasaan dan budaya masyarakat membuka lahan dengan diam-diam (sonor), dan masih adanya lahan yang belum jelas status pengelolaan sementara lahan tersebut sangat rawan, “Sampai pernah kita temukan, penyebabnya karena aktivitas masyarakat misalnya membuang puntung rokok sembarangan,” ujar Ansori.

Berdasarkan data BPBD, jumlah titik api (hotspot) di Sumsel mengalami penurunan dibandingkan beberapa hari sebelumnya. Pada 11 Agustus ini yang juga bertepatan dengan hari raya Idul Adha, masih ditemukan 21 titik api yang tersebar di Ogan Ilir, Musi Rawas, Musi Banyuasin, OKU, Empat Lawang dan Banyuasin

 

 

107