New York, Gatra.com - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan bahwa pihaknya akan berdialog dengan Amerika Serikat (AS) jika Trump kembali melaksanakan kesepakatan nuklir 2015.
"Pertama, kesepakatan itu harus dilaksanakan sepenuhnya yang berarti sanksi harus dicabut dan Amerika harus kembali ke perjanjian nuklir dan kemudian masalah lain dapat didiskusikan juga," kata Rouhani seperti dikutip Reuters, Jumat (27/9).
"Kami ingin Amerika menghapus prasyaratnya untuk berbicara dengan Iran, termasuk kebijakan 'tekanan maksimum' terhadap negara Iran," imbuhnya.
Sebagai balasan atas kebijakan "tekanan maksimum" Washington, Iran secara bertahap mengurangi komitmen nuklirnya sejak Mei. Namun, Rouhani mengatakan langkah-langkah Teheran dapat dibalik jika pihak-pihak Eropa dalam pakta tersebut melaksanakan janji mereka untuk melindungi ekonomi Iran dari hukuman AS.
"Partai-partai Eropa telah membuktikan ketidakmampuan mereka atau kurangnya tekad untuk menjaga kesepakatan nuklir tetap berjalan, mereka ingin menyelamatkan pakta, tetapi mereka ingin Iran membayar biayanya," ujar Rouhani.
Amerika Serikat, negara-negara Eropa, dan Arab Saudi menyalahkan serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi pada 14 September di Iran. Namun, Rouhani menjelaskan bahwa Iran menjauhkan diri dari serangan itu.
"Kami tidak bersalah dan tidak terlibat dalam serangan itu, oleh karena itu kami tidak harus memberikan bukti untuk membuktikannya. Mereka yang menyalahkan Iran harus memberikan bukti," ucapnya.
