Home Gaya Hidup Padepokan Seni Bagong Pentaskan Lakon di Jakarta

Padepokan Seni Bagong Pentaskan Lakon di Jakarta

Jakarta, Gatra.com - Galeri Indonesia Kaya (GIK) bersama Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) mempersembahkan sajian seni dari peserta program residensi Seniman Pascaterampil (SPt) berjudul "Hajat Dalam Selimut" di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Sabtu (7/12). Pementasan ini merupakan bentuk kreasi dari para seniman muda Indonesia dengan menggali pengetahuan yang mereka miliki mengenai persoalan yang sering terjadi di lingkungan sekitarnya.

Para seniman muda tersebut terhimpun dalam program yang digagas PSBK selama 10 bulan terakhir dengan latar belakang seni yang berbeda-beda. Yang menarik, pada sajian kali ini, mereka harus menyajikan sebuah lakon teater.

"Hari ini, PSBK yang mewadahi 10 peserta residensi Seniman Pascaterampil (SPt) PSBK Angkatan 2019 menyajikan lakon teater musikal,” ujar Direktur Eksekutif Yayasan Bagong Kussudiardja, Jeannie Park.

Baca juga: Bingkai Melayu di Inside Plastics-TalangTuwo Glosarium

Dalam pementasan kali ini, sambung Jeannie, para peserta program residensi SPt ditantang untuk mengartikulasikan dinamika kehidupan bermasyarakat dalam ruang privat dan ruang publik. Pada kedua ruang tersebut sering kali terjadi negoisasi dan kelonggaran sistem sehingga menghasilkan toleransi, penyalahgunaan wewenang, konflik kepentingan dan perlawanan.

Jeannie melanjutkan bahwa para seniman merespons dinamika kaburnya ruang privat dan ruang publik dengan mendedah tindakan atau perilaku yang seharusnya dalam pemaknaan atas kebebasan, batasan-batasan, aturan-aturan, atau kepentingan-kepentingan.

Baca Juga: Melestarikan Sastra Daerah Melalui Kanal Digital

"Hajat Dalam Selimut" diartikan sebagai upaya individu untuk mempublikasi segala yang privat melalui sebuah pertunjukan yang dalam hal ini, kata Jeannie, ialah mengeksplorasi bebunyian, baik dari tubuh, teks, ataupun bebunyian konvensional yang lahir dari instrumen musik.

Sepuluh seniman lintas bidang yang lolos berkolaborasi dalam pementasan kali ini di antaranya Asmiati Sihite (Seni Rupa) dari Surabaya, Azwar Ahmad (Media Rekam) dari Karawang, Briyan Farid Abdillah Arif (Seni Rupa) dari Kudus, Candrani Yulis Rohmatulloh (Seni Rupa) dari Pasuruan, Chrisna Banyu (Seni Rupa) dari Grobogan, Kurniaji Satoto (Seni Teater) dari Kendal, Miftahuddin Palannari (Seni Teater) dari Makassar, Muhrizul Gholy (Seni Teater) dari Gresik, Riyanti Wisnu (Seni Teater) dari Bandung, Theodora Melsasail (Seni Tari) dari Ambon.

252