Home Politik Syarat Dari Ganjar Jika Bus Pariwisata Ingin Operasional

Syarat Dari Ganjar Jika Bus Pariwisata Ingin Operasional

Semarang, Gatra.com - Pengusaha bus pariwisata di Jawa Tengah (Jateng) diminta agar melakukan penyesuaian terhadap kenormalan baru (new normal) di tengah pandemi Covid-19.

Permintaan ini disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo susai menerima bantuan alat pelindung diri (APD) dari Asosiasi Pengusaha Transportasi Pariwisata (Aspatria) Jateng di Semarang, Selasa (9/6).

Aspatria Jateng memberikan bantuan sebanyak 250 APD berupa cover all dan face shield kepada Pemerintah Provinsi Jateng untuk diserahkan kepada tenaga medis yang menangani Covid-19.

Menurut Ganjar, pengusaha bus pariwisata supaya membuat protokol kesehatan khusus angkutan wisata tersebut agar terhindari dari Covid-19.

“Tidak sulit, terpenting bus pariwisata harus bersih, bisa dipasangi UV atau air purifying. Supir dan kondektur memakai APD, jarak penumpang diatur dan wajib pakai masker,” katanya.

Adanya wabah Covid-19, lanjut Ganjar, semua bidang usaha, termasuk sektor pariwisata terken dampak sehingga banyak pengusaha bus wisata tak mengoperasikan armadanya.

Pemerintah Provinsi Jateng tengah bersiap melakukan kenormalan baru di bidang wisata, sehingga semua harus melakukan perubahan, tak terkecuali transportasi pariwisata.

“Kami harap pengusaha bus pariwisata bisa ikut menjadi bagian, terkait prosedur kenormalan baru,” kata Ganjar.

Ketua Harian Aspatria Jateng Kuswidyo Aji dalam kesempatan sama, menyatakan kesiapan memenuhi permintaan Gubernur Jateng untuk menyesuaikan armada bus pariwisata sesuai dengan kenormalan baru.

“Insya Allah siap melaksanakan, apakah dengan mengurangi kapasitas penumpang bus menjadi separuh atau pemasangan penyekat mika akan dibicarakan dengan anggota asosiasi,” ujar dia.

Menurut Kuswidyo, sejak pandemi Covid-19 sekitar 1.000 armada bus pariwisata tidak beroperasi sehingga berimbas pada kru bus wisata yang menganggur.

“Tujuan kami memberikan bantuan APD untuk menyemangati para dokter dan perawat yang merawat para pasien Covid-19,” kata Kuswidyo.

432