Home Milenial Sebanyak 2.130 mahasiswa UIN Walisongo Resmi KKN dari Rumah

Sebanyak 2.130 mahasiswa UIN Walisongo Resmi KKN dari Rumah

Semarang, Gatra.com – Sebanyak 2.130 mahasiswa UIN Walisongo yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata  (KKN) basis reguler  telah resmi dilaksanakan di rumah masing-masing. Ketetapan ini mengacu pada surat edaran Nomor B0932/Un.10.0/L.1/PP.06/08/2020 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo.

Ketua LP2M UIN Walisongo, M. Rikza Chamami  menjelaskan, mahasiswa yang sudah terdaftar KKN diharapkan untuk mendaftar ulang untuk mengisi data terkait ukuran jaket dan lokasi KKN. Mereka juga wajib membuat kelompok sendiri dengan total 15 orang.

"Syarat pembuatan kelompok harus daerah rumah terdekat, lintas Prodi, lintas Fakultas, dan berisi laki-laki dan perempuan,” ujar Rikza kepada awak media, Kamis (20/8).

Baca Juga: UKT Selangit, Tagar #uinwalisangamelawan Jadi Trending

Meski di tengah wabah pandemi COVID-19, mahasiswa tetap antusias dalam menjalankan KKN di rumah saja.

"Banyak hikmah [pandemi]. Salah satunya bisa memilih kelompok dan tahu potensi dari teman-teman yang akan diajak kerja sama nantinya,” ungkap salah satu mahasiswa Ekonomi Islam, Devi Aprilia.

Meski harus terkendala karena kesulitan mencari anggota kelompok dengan ditambah deadline batas waktu pengumpulan data anggota kelompok yang terbilang sangat singkat, mahasiswa diharuskan tetap berusaha keras.

Baca Juga: KKN MIT DR UIN Walisongo Selenggarakan Ngaji Online

"Kelompokku kurang satu orang. Tetapi ketika kami menyampaikan keluh kesah yang dialami, hanya ditanggapi dengan jawaban usaha lagi ya," ujar salah satu mahasiswa Perbankan Syariah  yang enggan disebut namanya.

Rincian mahasiswa UIN Walisongo yang mengikuti KKN periode ini yakni: 548 mahasiwa FITK, 379 FSH, 379 FEBI, 290 FDK, 238 FUHUM, 121 FST, 90 FISIP, dan 85 dari FPK. Mahasiswa hanya diberikan waktu tiga hari oleh LP2M  untuk memberikan data anggota KKN.

“Kalaupun harus ada kelompok yang melebur dan mengisi kekurangan kelompok lain, tetap saja mahasiswa mengalami kesulitan. Karena tidak semua memiliki semua kontak satu sama lainnya,” tambah mahasiswa Perbankan Syariah tadi.

Reporter : Nabila Laeli
 

231