Home Politik Mantan Ketum Galau, Kursi DPR PPP Sejak 1999 Terus Menurun

Mantan Ketum Galau, Kursi DPR PPP Sejak 1999 Terus Menurun

Jakarta, gatra.com - Wakil Presiden Indonesia ke-9, Hamzah Haz, mengakui sempat galau kala melihat perolehan suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sejak mengikuti Pemilihan Umum (Pemilu) dari tahun 1999 hingga terakhir tahun 2019 selalu mengalami penurunan dalam perolehan kursi di parlemen.
 
Padahal, menurut Ketua Umum PPP periode 1999 hingga 2007 tersebut, PPP merupakan partai besar, yang selalu masuk 3 besar partai dengan suara terbanyak. DI Pemilu 199 misalnya, PPP berhasil mendapatkan 58 kursi parlemen, terbanyak ketiga di belakang PDIP dan Golkar. "Setelah itu terdapat penurunan yang cukup bagi saya membuat galau hati melihatnya," kata Hamzah saat memberi sambutan secara virtual di Penutupan Muktamar PPP di Makassar, Minggu (20/10).
 
"Tahun 2009, yang memimpin saudara Suryadharma Ali turun dari 58 kursi menjadi 38 kursi. Waktu kemudian zamannya saudara Rommy kemduian mendapat 39 kursi, dan di 2019 tinggal 19 kursi," imbuhnya
 
Oleh karena itu, Mantan Menko Kesejahteraan dan Pengentasan Kemiskinan Era Presiden Gus Dur tersebut pun memandang, jika kedepan partai tidak dikelola dengan sungguh-sungguh, tidak menutup kemungkinan. Pada Pemilu 2024, bisa hilang perolehan kursi parlemen yang diperoleh PPP.
 
"Karena itu, saya juga merasa bertanggung jawab. Makanya, saya katakan, itu saya adakan pertemuan.pertemuan itu pun saya tidak cari apa-apa, semua jabatan sudah saya rasakan, mulai dar anggota sampai pimpinan DPR, Menteri sampai Menko, Hingga jadi Wakil Presiden pun sudah," tuturnya.
 
Untuk itu, dirinya pun berpesan kepada ketua Umum PPP terpilih, yakni Suharso Monoarfa, untuk dapat menjadi pemimpin yang tidak hanya populer, namun juga menjadi sosok vote gather, yang bisa menarik suara.
 
"Agar supaya PPP ini jangan sampai nanti tidak ada lagi di DPR. Itu yang saya merasa kekhawatiran saya," pungkasnya.
581