Banyumas, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menyiapkan setidaknya dua tempat karantina berkapasitas ratusan orang untuk mengantisipasi perantau yang nekat pulang kampung. Namun, desa dan kelurahan di Banyumas ternyata masih banyak yang tak menyiapkan karantina serupa.

Kepala Satpol PP Banyumas, Eko Heru Surono mengatakan Satgas Covid-19 desa kesulitan menyiapkan tempat karantina yang memenuhi standar prokes. Selain itu, ketersediaan tenaga medis juga menjadi hambatan penyiapan karantina.

Menurut dia, dari kesiapan pendanaan, Satgas Covid-19 desa sebenarnya telah siap. Dana Penanganan Covid-19 dalam APBDes 2021 dianggarkan minimal delapan persen. “Tidak ada masalah dengan pendanaan. Karena sudah dianggarkan. Tapi, kendalanya di tenaga medis,” ucapnya.

Menurut dia, penyiapan tempat karantina pemudik harus memenuhi standar protokol kesehatan. Tenaga terlatih, dalam hal ini, tenaga medis, menjadi tanggungan Puskesmas. Kondisi membuat tugas tenaga medis terlalu berat. Sebab, jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas juga terbatas. “Bebannya terlalu berat,” kata Heru.

Tempat karantina juga menjadi bukan hal krusial karena pemerintah telah menerapkan larangan mudik pada 6-17 Mei 2021. Ketua Satgas Covid-19 Banyumas, yang juga Bupati Banyumas, Achmad Husein telah menegaskan tiap pelintas akan diputar balik pada tanggal tersebut.