Home Gaya Hidup Taman Baca Masyarakat Solusi Meningkatkan SDM Di Masa Pandemi

Taman Baca Masyarakat Solusi Meningkatkan SDM Di Masa Pandemi

Medan, Gatra.com - Pandemi Covid-19 diprediksi akan memperburuk kemampuan membaca di kalangan pelajar di Indonesia. Jauh sebelum pandemi, Programme for International Student Assessment (PISA) 2019 telah menunjukkan, 70 persen pelajar SMP Indonesia tidak memiliki keterampilan membaca. Dengan keterampilan membaca seperti itu, pelajar Indonesia dikhawatirkan tidak akan mampu bersaing di abad 21."Harus ada upaya bersama agar anak tidak kehilangan kemampuan membaca yang lebih besar akibat pandemi Covid-19 ini," terang Erix Hutasoit, Communication Officer INOVASI saat dihubungi di Medan, Rabu (25/8).
 
Dihubungi secara terpisah, Ketua Tim Penggerak PKK Tana Tidung, Kalimantan Utara, Vamelia Ibrahim mengatakan, ada ongkos sosial besar yang harus dibayar di masa depan jika pemerintah dan masyarakat gagal membantu anak terampil membaca saat ini. Di Tana Tidung sendiri, Vamelia merespon masalah ini dengan menggerakan Taman Baca Masyarakat (TBM). Ia bahkan minta masukan dari ahli pendidikan, pakar literasi dan pegiat TBM untuk mewujudkan gerakan TBM ini. "Kemarin (Selasa, 24 Agustus 2021) kami khusus menggelar webinar bertajuk Meningkatkan SDM Tana Tidung yang Berkualitas Melalui Taman Baca Masyarakat. Kami mengundang Ibu Nila Tanzil, Founder Taman Bacaan Pelangi untuk berbagi pengalaman membangun TBM dan memberikan masukan kepada rencana PKK," tambahnya.
 
Lebih lanjut Vamelia mengatakan PKK Tana Tidung akan membangun satu TBM di setiap desa. Kader-kader PKK dipersiapkan sebagai motor gerakan ini. Kader-kader ini mendapat pelatihan dan pendampingan. Pelatihan difokuskan agar kader PKK mampu membacakan buku cerita anak dengan teknik yang menyenangkan, mampu memilih buku anak yang sesuai dengan kemampuan membaca dan usia anak, menyusun program TBM, dan bersinergi dengan sekolah untuk membantu anak belajar membaca. "Gerakan kami ini bertujuan untuk mendukung visi Bupati Tana Tidung yaitu mewujudkan Tana Tidung Bermartabat, Sejahtera, Indah dan Humanis (BERSIH). Terutama pada misi pertama yaitu meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing," tegasnya.
 
Kepala Dinas Pendidikan Tana Tidung, Jafar Sidik, menyambut gembira hadirnya gerakan TBM. Ia optimis gerakan ini mampu meningkatkan keterampilan membaca di Bumi Upun Taka. Disdik sendiri telah menyusun tiga strategi untuk meningkatkan keterampilan membaca di kalangan pelajar Tana Tidung. Strategi itu meliputi peningkatan kapasitas guru untuk mengajarkan literasi, peningkatan budaya baca, dan pelayanan khusus bagi siswa lamban membaca. "Ketiga strategi disdik ini bisa disinergikan dengan TBM, terutama layanan khusus untuk siswa lamban membaca. Sekolah bisa memberikan formative assessment, pembelajaran terdiferensiasi dan pendampingan belajar. Sedangkan dari TBM melalui pegiat literasi, bisa membantu anak belajar membaca di lingkungan masyarakat," terangnya.
 
Ahli Monitoring, Evaluation, Research, and Learning (MERL) Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), Priscillia Clara Suatan mengatakan butuh kolaborasi untuk meningkatkan keterampilan membaca. Termasuk sinergi antara sekolah dan TBM. Hasil pengukuran yang dilakukan Program INOVASI di Kalimantan Utara, menunjukkan kombinasi pelatihan guru, budaya baca, dan pelayanan anak lamban membaca terbukti mampu mempercepat peningkatan kemampuan membaca siswa.
 
Priscillia mengatakan pada tahun 2017, INOVASI menemukan hanya 40 persen anak-anak lamban membaca yang berhasil lulus test literasi dasar. Test ini meliputi test pengenalan huruf, suku kata, dan kata. Namun angka itu meningkat di tahun 2019. Jumlah anak yang lulus test literasi dasar bertambah menjadi 79 persen. "Peningkatan ini tidak lepas dari program sinergi antara sekolah dan TBM," tegasnya.
 
Nila Tanzil, Founder Taman Bacaan Pelangi mengapresiasi upaya PKK Tana Tidung untuk menggerakkan TBM. Nila juga menyatakan siap mendukung rencana PKK Tana Tidung. Nila merupakan pegiat TBM yang berpengaruh di Indonesia. Melalui Taman Bacaan Pelangi, Nila telah mendirikan 62 perpustakaan di 15 pulau di Indonesia Timur. Layanan ini memberikan akses buku bacaan berkualitas dan berstandar internasional kepada 12.000 anak di Indonesia bagian Timur.

 

672