Home Hukum Tokoh Masyarakat Desak Polisi Lebih Tegas Menindak Perjudian

Tokoh Masyarakat Desak Polisi Lebih Tegas Menindak Perjudian

Sragen, Gatra.com - Maraknya kasus perjudian jenis togel dan capjikie di wilayah Sragen, Jateng dikeluhkan berbagai kalangan. Mantan Ketua Ormas FPI Sragen, Ustaz Mala Kunaefi mendesak kepolisian lebih serius memberantas praktik penyakit masyarakat itu.

Tokoh masyarakat asal Kabupaten Sragen ini angkat bicara usai peristiwa meninggalnya seorang penjual kupon Capjikie asal Desa Gawan Kecamatan Tanon, Sugimin (56) pada Rabu (1/9). Korban meninggal secara mendadak usai mengeluh kurang enak badan. Sebelum menghembuskan napas terakhir, ia masih sempat melayani pembelian kupon judi. Ia dinyatakan terpapar Covid-19 dari hasil tes swab antigen.

Mala Kunaefi menyayangkan praktik perjudian di desa tersebut seakan dibiarkan. Padahal sudah berlangsung lama dan diketahui publik.  

"Kami prihatin perjudian semakin marak. Di kampung-kampung, perjudian togel dan Capjikie makin marak dan vulgar dijual di warung-warung. Kasus pengepul yang meninggal positif Corona di Tanon itu salah satu bukti bahwa judi masih marak di masa pandemi," paparnya kepada wartawan, Jumat (3/9).

Selain pelanggaran hukum, aktivitas penjualan judi togel dan Capjikie di masa pandemi juga dinilai rentan memicu kerumunan dan penyebaran Covid-19. Karenanya ia mendesak aparat lebih tegas menindak semua penjual, pengepul, tambang yang masih beroperasi secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Ia juga mendesak aparat untuk berani memberantas bandar besar atau siapapun yang membekingi perjudian.

"Kami tidak putus asa, tetap akan kami lawan sampai Allah memberi  pertolongan dan tentu semuanya atas kehendak-Nya," tegasnya. 

Selain judi, Mala juga menyoroti masih maraknya peredaran miras. Selain sudah ada Perda larangan Miras, ia memandang miras harus diberantas karena juga dilarang oleh agama. Apalagi sudah diterbitkan Perda tentang Miras.

Kapolsek Tanon, AKP Primadhana Bayu Kuncoro membenarkan penemuan warga tewas mendadak di Gawan, Tanon, pada Rabu kemarin.

"Dari output olah TKP & pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan juga penganiayaan di tubuh korban. Tadi berdasarkan saksi & warga, korban sempat mengeluh tidak enak badan, kemudian minta dikeroki kemudian tahu-tahu meninggal dunia," ungkapnya.


 

2947