Home Kebencanaan Pasca Insiden Gas Beracun, Dieng Dinyatakan Aman Dikunjungi Wisatawan

Pasca Insiden Gas Beracun, Dieng Dinyatakan Aman Dikunjungi Wisatawan

Banyumas, Gatra.com – Insiden semburan gas beracun di sumur panas bumi di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah diyakini tak memengaruhi kemananan wisata Dieng. Pasalnya, sumur panas bumi tersebut telah dimatikan dan disterilisasi.

Camat Kejajar, Achmad Fathoni dan Kepala Desa Dieng, Mardi Yuwono, melalui tayangan video menyatakan, Dieng aman bagi wisatawan. Keduanya menyebut, kejadian gas beracun di Geo Dipa Dieng tidak berimbas pada lokasi wisata di Dieng.

"Terkait dengan adanya bencana sedikit kesalahan teknis di Geodipa sama sekali tidak ada pengaruh terhadap pariwisata Dieng," ujar Fathoni.

Karena itu, dia meminta agar wisatawan yang hendak berkunjung ke Dieng tak khawatir. Sebab, insiden yang terjadi sudah tertangani dengan baik.

Seperti diberitakan sebelumnya, insiden gas beracun terjadi dalam pengeboran sumur panas bumi PT Geo Dipa Energi, Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (12/3). Dalam insiden itu, satu orang dilaporkan meninggal dan sejumlah pekerja lainnya luka-luka.

Video pasca-insiden ini lantas viral di dunia maya. Dari pantauan, salah seorang perekam menyebut ada 15 orang yang terpapar gas beracun, delapan di antaranya dalam kondisi kritis dan satu orang meninggal dunia.

Dari video diinformasikan kejadian semburan gas beracun terjadi di wellpad 28 Geodipa Dieng. "Saat ini tim patroli berada di pad 28 yang tadi sore mengalami insiden mengeluarkan gas beracun," petikan video pada Sabtu (12/3) seperti dikutip Gatra.com.

Lokasi insiden semburan gas beracun saat ini ditutup menggunakan garis pembatas. Baik warga maupun petani yang punya lahan sekitar diinformasikan sudah disterilkan.

Perihal insiden tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara membenarkan bahwa ada satu orang meninggal dunia diduga akibat keracunan gas beracun.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan, dari informasi yang didapat ada sembilan pekerja yang sedang melakukan persiapan pengeboran di Sumur PAD 28 Geo Dipa, kemudian diduga keluar gas H2S dari sumur yang menyebabkan pekerja mengalami kejang, sesak napas dan muntah.

Andri menjelaskan, lokasi Sumur PAD 28 Geo Dipa tersebut berada di Dusun Pawuhan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur. Sesaat setelah kejadian, para pekerja telah langsung dibawa ke Puskesmas Kejajar 1. Diketahui satu orang dalam keadaan meninggal dunia dan delapan lainnya dirujuk ke RSUD Wonosobo.

Saat ini,delapan orang itu telah mendapatkan perawatan di RSUD KRT Setjonegoro, Wonosobo, dan dilakukan penanganan lebih lanjut.

1700