Home Hukum Polres Purbalingga Bantah Ada Rekayasa Video Viral Bocah Pamer 'Burung Emprit'

Polres Purbalingga Bantah Ada Rekayasa Video Viral Bocah Pamer 'Burung Emprit'

Banyumas, Gatra.com– Kepolisian Resor Purbalingga, Jawa Tengah membantah ada rekayasa di balik video viral bocah pamer kelamin di wilayah setempat. Sebelumnya, sebagian warganet curiga video tersebut direkayasa si pembuat agar viral di dunia maya.

Kepala Polres Purbalingga, AKBP Era Johny Kurniawan mengatakan, hasil penyelidikan Polres Purbalingga terhadap kasus ini tidak menemukan indikasi rekayasa di balik video viral tersebut.

Kata dia, penyidik Polres Purbalingga menggali sejumlah saksi, mulai dari pengambil video, orangtua anak, dan pengunjung GOR Goentoer Darjono lain yang saat kejadian ada di lokasi. Dari keterangan para saksi, Polres Purbalingga menyimpulkan kejadian ini murni karena kenakalan anak-anak.

"Terkait asumsi ada yang menyuruh anak-anak tersebut, di sini kami sampaikan pure tidak ada yang menyuruh mereka melakukan hal tersebut, baik oleh orang dewasa maupun setingan yang dilakukan siapapun," katanya, dalam keterangannya, dikutip Selasa malam (10/5).

Menurut dia, kenakalan anak ini digambarkan dengan kebiasaan anak-anak ini meminta jajan kepada pengunjung GOR Goentoer Darjono. Anak-anak ini kerap berada di GOR bersama ibunya yang membantu neneknya berjualan di kompleks GOR.

Namun karena kesibukan orangtuanya, pergaulan anak-anak ini tak terpantau. Dari fakta ini, polisi menyimpulkan anak-anak ini kurang perhatian dan pendidikan orangtua sehingga berperilaku tak wajar. "Saat ini kami fokus pada kondisi psikologis anak agar ke depannya bisa kembali normal seperti sedia kala," ucap kapolres.

Dia menjelaskan, tiga anak ini merupakan saudara kandung yang masing-masing berusia 6 tahun, 4 tahun dan 3 tahun. Polres Purbalingga dan Pemkab Purbalingga ke depan akan memberikan pendampingan terhadap anak dan orangtuanya.

Sesuai keinginan keluarga, anak yang berusia 6 tahun akan dididik di pondok pesantren. Sementara orangtua anak akan mendapat pendidikan parenting.

Namun, penyidikan Polres Purbalingga berkebalikan dengan pernyataan ibu anak-anak tersebut ketika dikonfirmasi Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Purbalingga. Ketika itu, ibu anak-anak ini menyatakan ada seorang pria yang menyuruh anak-anaknya melakukan perbuatan tak senonoh itu.

1496