Banyumas, Gatra.com – Peserta agenda Ruwat Rambut Gimbal yang merupakan puncak even Dieng Culture Festival (DCF) XIII 2022 dibatasi di angka 4.000 pengunjung.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara, Agung Yusianto mengatakan, pembatasan ini dilakukan lantaran saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Selain itu, pembatasan juga harus dilakukan mengingat lokasi puncak ruwat yang berada di kompleks Candi Arjuna, Dieng dengan luas terbatas.

“Pengalaman DCF kemarin, untuk sementara kita batasi terlebih dahulu, ketika menyaksikan, yaitu di angka kurang lebih sebanyak 4.000 pengunjung,” katanya.

Agung menjelaskan, Pemkab Banjarnegara juga telah berkoordinasi untuk mengantisipasi potensi kemacetan lalu lintas di Dieng.

Pasalnya, pariwisata dibuka sejak lebaran 2022 lalu, kemacetan selalu terjadi saat kunjungan wisatawan melonjak. Terlebih, momen DCF selalu diserbu puluhan ribu bahkan seratusan ribu wisatawan.

“Kemudian, terkait dengan persiapan, ya tentunya ini masih menjadi permasalahan laten,” ujarnya.

Namun begitu, Agung juga mengatakan pengunjung tetap bisa mengikuti agenda menarik lainnya. Misalnya, penerbangan lampion, dengan jumlah yang relatif lebih besar karena berada di lokasi lebih luas.

“Karena, memang secara infrastruktur karena jalur lalu lintas masih sangat terbatas, karena itu pasti akan terjadi (permasalahan) sehingga butuh pengaturan lalu lintas,” ucap dia.

Agung Yusianto menambahkan, kepanitiaan DCF 2022 juga menyiapkan kantong-kantong parkir di jalur yang berdekatan dengan arena DCF 2022 yang menggunakan sejumlah lokasi di kawasan Candi Arjuna Dieng.

Kantong parkir disediakan untuk mengantisipasi bertambah parahnya kemacetan karena banyaknya kendaraan yang diparkir di pinggir jalan selama tiga hari gelaran DCF 2022 antara 2-4 September 2022.