Jakarta, Gatra.com - Endorsement Presiden Jokowi terhadap bakal calon presiden (capres) terlihat masih punya peran signifikan pada elektabilitas masing-masing tokoh. Peneliti Senior Litbang KOMPAS, Toto Suryaningtiyas mengatakan angka ini sangat besar dan konsisten sejak tahun lalu.
"Ini survei sejak Juni 2022, angkanya itu sama. Yang akan mengikuti kalau Jokowi menyarankan capres tertentu untuk dipilih, itu angkanya ada di 15-16 persen, gak berubah (sampai sekarang)," ucap Toto dalam diskusi di kantor Para Syndicate, Jakarta, Rabu (31/5).
Baca Juga: FDS UI: Elektabilitas Anies Konsisten 3 Teratas, Popularitas Dunia Maya Turun
Dalam data yang ditampilkan, terlihat bahwa survei yang dilakukan berkala, yaitu Juni 2022, Oktober 2022, Januari 2023, Mei 2023, menunjukkan hasil yang sama. Responden atau pemilih yang menyatakan akan mengikuti saran Jokowi tetap di kisaran 15 persen.
"Sekarang, angka elektabilitas capres saja tidak sampai angka segini yang nomor tiga. Pak Anies itu tidak sampai 15 persen," kata Toto.
Mengacu pada data yang diadakan Litbang KOMPAS per Mei 2023, Prabowo Subianto menempati peringkat satu dengan angka 24,5 persen. Sementara, elektabilitas Ganjar Pranowo menempati urutan dua dengan 22,8 persen, diikuti Anies Baswedan di urutan ketiga dengan 13,6 persen.
Baca Juga: Peneliti Indikator Indonesia: Elektabilitas Anies Turun Dibanding Dua Bulan Lalu
"Sementara, yang masih ragu-ragu tapi masih bisa ngikutin juga, itu angkanya gede banget, bisa sampai 50-an persen lebih," jelas Toto.
Jika data di atas digabung dengan data responden yang pasti mengikuti pilihan Jokowi, yaitu 15 persen, angka ini tentu sangat besar.
Toto menilai, pengaruh Jokowi ini tidak hanya bisa berdampak pada pilihan capres, tapi juga pada partai.
"Makanya di sini menarik karena dia (datanya) konsisten. Bagaimana kepuasan terhadap kinerja Jokowi ternyata berpengaruh secara konsisten terhadap elektabilitas," ucap Toto lagi.