Home Liputan Haji PPIH: Rute Salawat Mahbas Jin Dikelola Otoritas Saudi, Dipakai Semua Negara

PPIH: Rute Salawat Mahbas Jin Dikelola Otoritas Saudi, Dipakai Semua Negara

Makkah, Gatra.com - Bus salawat untuk rute Jamarat – Mahbas Jin – Bab Ali tidak hanya digunakan jemaah haji Indonesia. Bus salawat yang melalui jalur itu juga digunakan  jemaah haji dari berbagai negara yang tinggal di hotel sekitar wilayah rute tersebut.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M Subhan Cholid menjelaskan bahwa tata kelola transportasi pada rute Jamarat – Mahbas Jin – Bab Ali merupakan kewenangan otoritas Arab Saudi.

Baca Juga: Linjam Makkah Jemput Bola Layani Jemaah yang Kesulitan

“Rute salawat dari Terminal Jamarat menuju Mahbas Jin lalu ke terminal Bab Ali, sepenuhnya dikelola oleh otoritas Arab Saudi. Dan rute itu digunakan oleh semua negara,” kata Subhan Cholid dalam Siaran Pers Humas Kementerian Agama, di Jeddah, Selasa (13/6).

Menurut Subhan, ada 12 rute jemaah haji Indonesia saat akan menuju Masjidil Haram dari hotelnya masing-masing. Dari jumlah itu, sebanyak 11 rute diberikan kewenangannya oleh Pemerintah Arab Saudi kepada PPIH, meliputi: empat rute Syisah – Terminal Syib Amir, dua rute Raudhah – Terminal Syib Amir, tiga rute Jarwal – Terminal Syib Amir, dan dua rute Misfalah – Terminal Jiad.

Baca Juga: Saudi Ancam Kurungan 6 Bulan dan Denda Rp 200 Juta bagi Pemandu Haji Ilegal

“Dengan kewenangan itu, PPIH dapat menyusun rencana dan mengoperasionalkan bus salawat secara mandiri, termasuk menyediakan bus khusus untuk mengantar jemaah haji Indonesia,” kata Subhan.

“Khusus rute Jamarat – Mahbas Jin – Terminal Bab Ali, itu kewenangannya diserahkan penuh ke otoritas di Makkah. Itu tidak boleh ada satu negara pun yang mengelola sendiri untuk jemaahnya.  Sehingga, bus yang disiapkan pada jalur itu, boleh dinaiki jemaah dari berbagai negara yang tinggal di daerah rute tersebut,” kata Subhan.

“Jemaah haji Indonesia di Mahbas Jin, akan menggunakan bus salawat bersama-sama dengan jemaah dari negara lainnya. Karena aturan otoritas Makkahnya begitu. Kita tidak bisa mengelola rute itu seperti 11 rute lainnya,” sambungnya.

Baca Juga: Gelombang Kedua Kedatangan Jemaah Haji, Menag Apresiasi Pemerintah Kerajaan Saudi

Subhan pun mengimbau jemaah untuk menghindari waktu padat saat akan ke Masjidil Haram atau pulang ke hotel. Bus salawat beroperasi selama 24 jam. 

“Untuk menghindari kepadatan, jemaah dapat berangkat satu atau jam sebelum waktu salat, dan satu atau dua jam lebih akhir usai salat berjamaah saat akan pulang ke hotel. Itu akan lebih longgar,” tandasnya. Reporter Gatra, Adi Wijaya melaporkan dari Makkah dan Madinah.

46