Home Pendidikan Perlu Campur Tangan Industri Guna Naikan Kualitas SDM Vokasi

Perlu Campur Tangan Industri Guna Naikan Kualitas SDM Vokasi

Jakarta, Gatra.com - Pengembangan bisnis dunia industri bergantung pada pengembangan sumberdaya manusia (SDM). Sehingga, kolaborasi antara industri dan satuan pendidikan vokasi pun dibutuhkan guna mendapatkan kualitas SDM unggul.

Chief Human Capital Legal dan CSR Erajaya, Jimmy Perangin Angin, mengatakan kemitraan dengan satuan pendidikan vokasi menjadi komponen penting dalam dalam pertumbuhan bisnis, terkhusus untuk pola peningkatan kualitas SDM. Jika sukses, maka industri pun bisa mengisi kebutuhan pengembangan bisnis di daerah.

“Sekaligus merupakan bentuk sosial Erajaya dalam menumbuhkan pendidikan merata pendidikan vokasi di Indonesia,” ujar Jimmy di Auditorium Gedung D Kemendikbudristek, Jakarta, Jumat (21/7).

Disamping pengembangan kompetensi sumberdaya manusia, Jimmy juga menyebut pihaknya akan menghimpun perangkat gadget untuk disalurkan kepada sekolah-sekolah vokasi yang membutuhkan.

“Hibah menjadi upaya dalam menbantu proses belajar mengajar di sekolah vokasi,” bebernya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati menyebut, kerjasama yang disepakatai Erajaya menyasar pada 45 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan 4 Perguruan Tinggi Vokasi (PTV). Kiki menyebut, kolaborasi antara industri dan vokasi semacam ini punya peran dalam proses pengayaan dan penumbuhan kualitas pendidikan vokasi.

Mitra industri, bisa berbagi informasi dan pengalaman tentang kondisi industri kepada satuan pendidikan vokasi melalui para prkatisinya. Menurut Kiki, langkah praktisi industri yang melakukan terjun langsung ke sekolah vokasi akan memperkaya proses pengajaran didalamnya.

“Praktisi Mengajar di kelas itu akan memberi perspektif baru bagi dunia pendidikan. Serta menambah inspirasi bagi pelajar dan guru di atuan pendidikan vokasi,” tutur dia.

Terakhir, Kiki pun menyatakan kesiapan dajnn dukungan penuh jika ada sektor industri yang ingin menjalani kerjasama serupa bersama satuan pendidikan vokasi. Karena menurut Kiki, masukan dari industri punya fungsi besar dalam membangun ekosistem vokasi di Indonesia.

“Oleh sebab itu, industri perlu menyampaikan apa yang perlu dilakukan dan disesuaikan dengan memperhatikan kebutuhan industri. Kami siap memberikan dukungan tersebut,” bebernya.

81