Home Regional Festival Adat Nusantara: Jalan Merawat Keberagaman di Sumbar

Festival Adat Nusantara: Jalan Merawat Keberagaman di Sumbar

Padang, Gatra.com - Indonesia memang dikenal dengan negara keberagaman. Bukti ini tercermin dalam Festival Adat Nusantara yang digelar di Sumatera Barat (Sumbar) pada 12-20 Agustus 2023 lalu.

Kegiatan yang diinisiasi Dinas Kebudayaan Sumbar ini diisi dengan beragam atraksi budaya dari 15 etnis berbeda. Mulai dari budaya Minang, Mentawai, Nias, Batak, Melayu, Bali, Jawa, Sunda, Nusa Tenggara Timur, India, hingga Tionghoa, dan lainnya.

"Festival ini bukti Indonesia, khususnya Sumbar didiami banyak etnis, suku, budaya, namun bisa menyatu dengan sangat baik," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi pada malam penutupan, Senin (21/8).

Menurutnya, festival ini juga mematahkan narasi-narasi tuduhan bahwa Sumbar sebagai daerah intoleransi selama ini. Faktanya, harmonisasi semua etnis di Sumbar terpelihara dengan baik dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Mengenal Festival Lapik Semendo, Prosesi Pernikahan Adat di Sorolangun

"Jika selama ini ada yang mengatakan Sumbar intoleransi, itu hanya karena belum pernah datang langsung ke Kota Padang, belum ke Sumbar," ujarnya.

Justru bagi Mahyeldi, Sumbar sangat berkontribusi positif dalam membangun bangsa Indonesia ini. Mulai dari tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan di zaman penjajahan, pascamerdeka, hingga berkembang saat ini.

"Tokoh-tokoh Minang bahkan sangat banyak dalam mendirikan bangsa ini. Salah satunya tokoh PDRI di Sumbar selaku penyambung nyawa NKRI, tanpa PDRI pasti sudah tamat riwayat NKRI ini," tegasnya.

Besarnya kontribusi terhadap bangsa selama ini, generasi muda Sumbar diharapkan terus mampu untuk menjaga, memupuk, dan merawat persatuan. Misalnya ikut berkolaborasi seperti dalam Festival Nusantara 2023 ini.

"Mari kita semua menghidupkan lilin, obor-obor kecil di setiap daerah untuk terus menerangi nusantara ini di masa mendatang," ajak mantan wali kota Padang itu.

Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Syaifullah menyampaikan, festival ini digelar di GOR Himpunan Tjinta Teman (HTT) Padang. Dibuka Wakil Gubernur Sumbar, serta dihadiri Kadisbud Sumbar, Kadispar Sumbar, Forkopimda, dan stake holder lainnya.

Baca Juga: Hari Terakhir Festival Masyarakat Adat Ramai Dikunjungi

Syaiful menuturkan, Festival Nusantara 2023 ini sangat istimewa karena jarang dilakukan. Terutama berkolaborasi dengan HTT Padang. Terlebih dalam rangka momentum memperingati HUT ke-78 Republik Indonesia tahun 2023.

“Persiapan Festival Nusantara ini sudah kami mulai sejak awal Juni hingga 100 persen pada awal Agustus,” sebut Syaifullah.

Selain itu, festival ini juga untuk menepis sedikit banyaknya tentang Provinsi Sumbar yang inteloransi. Padahal, Sumbar sangat damai, menjunjung toleransi, dan bahkan menerima setiap keberagaman yang ada.

“Hampir setiap malam ada penampilan atraksi yang berbeda, kursi yang disediakan selalu penuh dan itu sampai larut malam," katanya.

Dia berharap kegiatan festival seperti ini dapat terus berlanjut. Apalagi jika dikaitkan dengan banyak kebudayaan. Terlebih satu tantangan saat ini ialah menjaga dan mewariskan kepada generasi selanjutnya.

Anggota DPR, Krisdayanti yang ikut hadir pada penutupan Festival Adat Nusantara 2023 ini mengakui, Sumbar sangat toleransi. Terutama di Kota Padang yang terdiri dari beragam etnis, suku, agama, dan kebudayaan.

"Ternyata Sumbar sangat toleransi, beragam etnis, tanpa memandang ras, suku, dan agama. Luar biasa, ini tidak terlepas dari Pemprov Sumbar," tutur artis nasional ini.

Sementara Panitia Pelaksana Festival, Albert Hendra Lukman melaporkan jumlah pengunjung kegiatan multikultural ini mencapai 30.000 orang. Jumlah ini melebihi pengunjung tahun sebelumnya yang hanya mencapai 20.000 orang.

Baca Juga: Festival Tudung Lingkup, Upaya Pelestarian Budaya Jambi

Pada festival tahun ini, 44 stand promosi, termasuk untuk promosi produk UMKM, kuliner, dan bazar Merah Putih. Lalu juga dilakukan kegiatan donor darah sebanyak 672 orang, hingga anak-anak melukis dengan peserta hampir 500 orang.

"Festival ini melibatkan Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata, kami siap berkolaborasi yang tentu ikut menumbuhkan pertumbuhan ekonomi Sumbar. Kami perkirakan Rp2 miliar uang beredar selama kegiatan ini," kata Albert.

24