Home Kolom Golden Visa, Dilema Investasi, Persiapan Bisnis di Indonesia

Golden Visa, Dilema Investasi, Persiapan Bisnis di Indonesia

Menyambut Golden Visa, Bagaimana Persiapan Bisnis di Indonesia?

Oleh: Melissa Capicchiano*

 

Indonesia baru saja mengesahkan aturan Golden Visa yang bertujuan meningkatkan perekonomian dengan menarik talenta-talenta ahli dan individu berpendapatan besar dari berbagai sektor industri, untuk bekerja dan bertempat tinggal di Indonesia. Kebijakan ini memberikan izin masa tinggal hingga 10 tahun, hak kepemilikan properti melalui proses aplikasi yang lebih cepat.

Kebijakan Golden Visa Indonesia yang mendorong masuknya talenta asing untuk berinvestasi dan bekerja di Indonesia ini akan memberikan manfaat bagi bisnis lokal. Beberapa manfaat yang dapat dihasilkan di antaranya terbukanya kesempatan untuk transfer ilmu serta membantu meningkatkan keahlian tim lokal. Keahlian seorang karyawan yang sangat terampil dapat menciptakan efek domino di seluruh perusahaan, khususnya memberikan dampak dalam cara kerja dan melatih ulang rekan kerja. Sehingga, diharapkan dengan masuknya talenta dan investasi internasional akan berkontribusi pada kemajuan perusahaan secara keseluruhan dan transformasi digital ekonomi Indonesia.

Meski disasarkan untuk bisnis dan individu dengan tingkat pendapatan besar, kebijakan Golden Visa Indonesia merupakan langkah positif lainnya untuk menarik talenta internasional sejak diluncurkannya visa Rumah Kedua pada 2022. Dengan menarik investor asing melalui kepemilikan properti dan cara lainnya, program ini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi tenaga kerja lokal.

Selain Golden Visa, pilihan lain bagi pekerja internasional untuk datang ke Indonesia adalah dengan mendapatkan izin kerja. Opsi ini memerlukan adanya sponsor dari entitas lokal dan harus diperpanjang setelah 1 tahun atau bahkan kurang untuk validitas visa yang lebih pendek. Golden Visa menawarkan pilihan bagi individu untuk tinggal di Indonesia hingga 10 tahun dan proses imigrasi yang lancar, sehingga pilihan ini dinilai lebih menarik.

Namun demikian, untuk memanfaatkan sepenuhnya peluang yang disajikan oleh program Golden Visa, ada beberapa area yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan. Pertama, memiliki mitra yang tepat dengan kemampuan yang sesuai untuk membantu bisnis dalam meningkatkan profitabilitas. Bisnis membutuhkan mitra yang dapat mensponsori visa dan memudahkan proses perekrutan karyawan.

Mitra yang tepat juga dapat menawarkan fleksibilitas dengan cakupan di berbagai negara, termasuk Indonesia, serta visibilitas penuh atas manajemen imigrasi dalam satu platform sederhana. Kedua, merampingkan proses internal dan memastikan kepatuhan. Diketahui, bisnis dapat memperoleh manfaat dari penggunaan solusi yang dapat mengkonsolidasikan proses perekrutan internasional, penggajian, dan HRIS untuk kontraktor dan anggota tim, memberikan solusi komprehensif pada satu platform.

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan proses onboarding, perekrutan, dan manajemen dengan lebih mudah serta menyederhanakan dokumen dan meningkatkan efisiensi. Ketiga, menerapkan inisiatif upskilling dan reskilling yang terstruktur. Untuk memaksimalkan peluang yang diberikan oleh Golden Visa, perusahaan lokal dapat mempertimbangkan untuk mengimplementasikan program yang memastikan agar talenta asing yang masuk dapat mentransfer ilmu penting kepada tim lokal.

Hal tersebut ditujukan agar memungkinkan talenta lokal untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam industri terkait. Tidak hanya Indonesia, banyak negara lain yang baru-baru ini turut memperkenalkan versi Golden Visa atau visa digital nomad mereka untuk menarik talenta asing dan meningkatkan keahlian talenta lokal mereka.

Misalnya, Singapura meluncurkan ONE Pass, yang memberikan validitas selama 5 tahun dan fleksibilitas untuk memegang banyak peran. Sementara itu, Thailand meluncurkan skema visa yang menargetkan investor dan profesional yang ingin bekerja dari Thailand.

Berbagai inisiatif tersebut mengindikasikan adanya tren global dimana negara-negara berusaha menarik individu terampil untuk berkontribusi pada ekonomi dan tenaga kerja mereka, dan merealisasikan inisiatif tenaga kerja global.

Dengan semakin mendekatnya momen Indonesia membuka pintunya bagi talenta global, faktor utama yang perlu menjadi fokus perusahaan adalah memastikan proses perekrutan, orientasi, dan pelatihan yang mulus di seluruh tim mereka.

*Penulis adalah APAC Global Mobility Manager, Deel

78